Kupangonline.com-KUPANG– Dalam Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat dan terendah dalam wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) pada triwulan I di tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, menyatakan bahwa, jika dilihat dalam kawasan di Bali dan Nusa Tenggara, NTT memberikan kontribusi sebesar 22,04persen, menjadi kontribusi tentunya di bawah Bali sebesar 47,91 persen dan NTB sebesar 30,05persen.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kawasan ini, pertumbuhan ekonomi NTT itu terendah dibanding Bali dan NTB” kata Kepala BPS NTT, Matamira Kale kegiatan jumpa pers di Aula lantai dua kantor BPS NTT, Senin siang (6/5/24).
Menurut “Matamira” dalam kontribusi perekonomian Bali tercatat tertinggi dikawasan Nusra didukung kuat oleh sektor pariwisata dan NTB didukung dari sektor pertambangan, sedangkan NTT, seperti diketahui didukung dari sektor pertanian, perdagangan dan pemerintahan.
Adapun struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha, masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 28,88persen, sementara kategori perdagangan sharenya sebesar 12,8persen, administrasi pemerintahan sebesar 12,43persen,” ujarnya.
” Kalau dilihat dari pertumbuhan ekonominya, menurut kategori lapangan usaha yang tertinggi yakni pengadaan listrik dan gas tumbuh 15,22persen, diikuti industri pengolahan tumbuh 11,95 persen, dan penyediaan akomodasi tumbuh
sebesar 10,06persen,” papar Matamira.
Dengan Pertumbuhan pada triwulan I 2024 ini kalau dilihat dan dibandingkan dengan 2023 dan 2022, bahwa dibanding 2022 cukup meningkat, namun di tahun 2023 perekonomian melambat,” pintanya.( Tim )
