BeritaHukrim

Mantan Kadis Ketahanan Pangan TTS Akhirnya Ditahan

×

Mantan Kadis Ketahanan Pangan TTS Akhirnya Ditahan

Sebarkan artikel ini

Ket Foto : Nampak mantan Kadis Ketahanan Pangan TTS,Yupiter Pah saat digiring ke mobil tahanan 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.

SUARA TTS.COM | SOE – Berkas perkara mantan Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yupiter Pah akhirnya dilakukan tahap II oleh penyidik polres TTS setelah dua kali gagal akibat yang bersangkutan sakit.

Setelah dilakukan tahap II oleh penyidik Polres TTS, Kejaksaan Negeri TTS akhirnya memutuskan menahan tersangka,Senin 9/1/2023.

Kasi Pidum Kejari TTS Santi Efraim,SH kepada wartawan mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka dinyatakan sehat sehingga ditahan 20 hari kedepan. Tersangka dikenakan Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang Penganiyaan dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara.

“Tidak ada keluhan,memang ada sakit bawaan tapi karna tidak ada keluhan maka kita lakukan penahanan 20 hari ke depan.Mungkin dalam minggu ini kita limpahkan”ujarnya.Ket foto : Kasi Pidum Kejari TTS,Santi Efraim SH.

Sementara itu kuasa hukum Yupiter Pah, Simon Tunmuni,SH mengatakan proses tahap II adalah kewenangan penyidik Kejaksaan dan dirinya menghargai agar proses lebih cepat.

“Kita terima supaya tidak ada pemikiran lain.Kita hargai serta taat proses dan tunggu proses persidangan, Nanti liat materi di persidangan”ujarnya.

Simon juga akan koordinasi dengan kejaksaan untuk ajukan  penangguhan penahanan karna ada anjuran dari dokter yang mengatakan kliennya lakukan kontrol ke RSUD Soe.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten TTS, Yupiter Pah dipolisikan stafnya, Jonias Talan, Rabu 15 Juni 2022 di Polres TTS. Yupiter dipolisikan lantaran melakukan pemukulan kepada Jonias Talan di Desa Nobi-Nobi sesaat sebelum acara peresmian lumbung pangan.

Jonias yang ditemui SUARA TTS. COM di Mapolres TTS menceritakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10. 00 WITA. Kejadian bermula ketika Yupiter menanyakan kesiapan penari untuk acara peresmian kepada Marsselia Kakerissa, kepala seksi distribusi, dinas ketahanan pangan dengan nada tinggi. Mendengar pertanyaan sang Kadis Pah, Marsselia menjawab jika urusan penari bukanlah urusan dirinya.

Korban yang kebetulan berada di dekat kejadian tiba-tiba dibentak oleh Kadis Pah dengan pertanyaan, Kamu nantang saya? Kenapa status kamu begitu. Usai bertanya, Kadis Pah langsung menghadiahi bogem mentah di wajah korban.

“ Saya posisi ada berdiri dekat ibu Marsselia, tiba-tiba pak Kadis datang langsung dengan nada tinggi tanya penari dimana?. Tidak lama dia langsung pukul saya satu kali dibagikan pipi kiri saya,” kisah korban.(Sys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemprov NTT Lakukan Gerakan Pangan Murah Di Kabupaten TTS Kupangonline.com,KUPANG— Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Perum Bulog serta Bank NTT Cabang Soe menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sejak Kamis (16/5/24) hingga Jumat (17/5/24) lalu di sejumlah titik di Kabupaten TTS. Adapun GPM ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda yakni di Kelurahan Cendana Kecamatan Kota Soe dan di Desa Taneotob yang juga diikuti oleh masyarakat Desa Noebesi yang terletak di Kecamatan Nunbena sejak Kamis (16/5) hingga Jumat (17/5/24). GPM ini menyediakan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dengan rincian di Kelurahan Cendana Kecamatan Kota Soe, 5.000 Kg Beras Medium, 200 Kg Beras premium, 100 Kg Gula Beras Kita, 20 Kg tepung, 20 Kg Bawang merah dan Bawang putih, Minyak Goreng Selfie 90 Liter, Minyak Goreng Damai 60 Liter, Minyak goreng kita 240 Liter. Sedangkan Desa Taneotob dan Desa Noebesi yang terletak di Kecamatan Nunbena dengan rincian 2.000 Kg Beras, 60 Botol minyak goreng dan 50 Kg Gula pasir dan 100 paket sembako yang terdiri atas beras dan gula pasir oleh Bank NTT Cabang Soe. Kegiatan GPM telah menjadi agenda Pemprov NTT yang terus digelar di seluruh Kabupaten/Kota di NTT dalam rangka pengendalian Inflasi untuk menjaga stabilitas pasokan harga pangan yang cenderung naik akibat sejumlah faktor seperti gagal panen dampak perubahan iklim ekstrim hingga terjadinya kemarau panjang dan waktu panen Petani tidak menentu. Desa Taneotob, Kecamatan Nunbena merupakan salah satu desa yang turut menyebabkan tingginya angka inflasi di Kabupaten TTS. Bahkan untuk memasok bahan pangan serta sembako lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan warga di desa itu butuh perjuangan keras, dikarenakan sulitnya akses jalan menuju wilayah desa tersebut dikarenakan harus melintasi sejumlah anak sungai. Untuk diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Inflasi di kabupaten tersebut pada bulan April 2024 (YoY) sebesar 1,83 persen. Melalui GPM yang secara terus menerus dilaksanakan oleh Pemprov NTT bekerjasama dengan para distributor terkait diharapkan dapat mengantisipasi daya beli masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok pangan dengan harga terjangkau dibawah harga pasar.( Tim )
Berita

  Kupangonline.com,KUPANG— Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama…