Berita

Soal Berita Remas Burung di To’i, Oknum Perangkat Desa Dan Suami Sebut Itu Bohong.

4
×

Soal Berita Remas Burung di To’i, Oknum Perangkat Desa Dan Suami Sebut Itu Bohong.

Sebarkan artikel ini

Ket Foto : Ilustrasi 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.

SUARA TTS.COM | SOE – Anselmia Soinbala,Kepala Seksi Pemerintahan (Kasie Pem) Desa To’i, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) membantah telah meremas burung suaminya hingga pingsan dan menyebut informasi dari Yance Tafuli adalah bohong alias tidak benar.

Hal ini diungkapkan oleh Anselmia Soinbala dan suaminya Jamison Tampani melalui klarifikasi yang diterima SUARA TTS.COM, Senin 12 September 2022. Dalam surat tersebut Anselmia mengaku memang benar ada terjadi perselisihan dalam rumah tangga pada tanggal 5 September 2022 antara dirinya bersama sang suami Jamison Tampani.

Menurutnya, perselisihan dalam rumah tangga hanya sebatas perselisihan verbal menggunakan kata-kata, tanpa adanya benturan fisik.

Sementara pengakuan Yance Tafuli selaku tetangga yang mengatakan bahwa dia mendengar teriakan, bahkan datang ke rumah dan melihat atau menyaksikan sedang terjadi kekerasan adalah bohong dan tidak benar.

Menurutnya, saat Yance Tafuli datang, keduanya sedang dalam keadaan normal biasa, tanpa ada kejadian seperti yang diungkapkan dalam pemberitaan SUARA TTS.COM tertanggal 10 September 2022.

Terkait pernyataan dari Kepala Desa To’i, Jidro Lakapu soal persoalan rumah tangga, menurut Anselmia,hal ini bukan menjadi kewenangan yang bersangkutan. Sebab bagaimanapun juga, ini murni persoalan pribadi dan privacy dalam rumah tangga tanpa melibatkan jabatan, dan tanggung jawab dalam pekerjaan.

“Persoalan ini seharusnya menjadi konsumsi pribadi kami tanpa harus menjadi konsumsi pihak lain, bahkan terkesan ada upaya untuk menjatuhkan martabat dan harga diri keluarga kami”,tulis Anselmia.

Selain melakukan klarifikasi tertulis,Alselmia dan suaminya Jamison Tampani melalui layanan telepon mengaku ia dan suaminya baik baik saja.

“Kami baik baik saja tidak ada persoalan,”,ujar keduanya kompak.

Diberitakan sebelumnya AS, Kepala Seksi Pemerintahan (Kasie Pem) desa To’i, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) meremas burung suaminya, JT hingga pingsan.

Mantan PLT desa To’i tersebut sebelum meremas burung sang suami, ia sempat memukuli suaminya hingga pingsan. Setelah sadar dia kembali memarahi lalu meremas burung suaminya hingga pingsan untuk ke dua kalinya. Setelah suami pingsan lagi, ia kemudian pergi meninggalkannya begitu saja.

Yance Tafuli,salah satu saksi mata saat diwawancarai kepada SUARA TTS.COM mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin 5 September 2022 sekitar pukul 20.00 WITA.

Awalnya ia mendengar ada teriakan minta tolong,ia pun berlari menuju rumah AS.

“disini hanya dua rumah jadi saat dengar dia punya suami teriak minta tolong saya pergi untuk lihat”, ujar Yance.

Saat sampai di rumah, ia melihat AS sedang memegang “burung” suaminya yang sementara telanjang. Karna malu Yance pun kembali ke rumahnya dan menyampaikan kepada suaminya terkait perkelahian tersebut sehingga mereka lalu melaporkan ke RT.

Ada beberapa orang warga pun kemudian datang dan saling membantu untuk membawa korban ke rumah mertua.

Menurut Yance, AS bersama suami setiap saat berkelahi namun ia tidak tau persis alasan mereka sering ribut.

“Saya tetangga paling dekat dan biasanya mereka ribut malam hari mulai jam 8 sampai jam 9. Kalau berkelahi pasti ribut dan kita sangat terganggu”,jelas Yance.

Sampai sekarang menurutnya, korban belum sehat dan berjalan sempoyongan. Beberapa warga yang ada bersama Yance Tafuli saat wawancara juga mengungkapkan hal yang sama.

Mereka sangat menyayangkan perilaku AS yang merupakan perangkat desa di desa To’i. Seharusnya ujar mereka, ia harus menjadi contoh bagi masyarakat,apalagi perbuatan Anselmia sudah bukan rahasia lagi.

Kepala Desa To’i, Jidro Lakapu saat dikonfirmasi mengaku informasi itu ia dengar dan beredar luas, sehingga ia akan mengecek kebenaran informasi tersebut.

” Jika benar kita akan berikan pembinaan bahkan bisa sampai pada pemecatan, tidak boleh biarkan hal seperti itu”,ujarnya.(Sys).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *