_Oleh: Paji Hajju (Masyarakat di Bumi Flores Timur)_
Pada tanggal 6 Juni 2025, suasana penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti Desa Watohari, tepatnya di Dusun 3 Kampung Baru, saat perayaan Eid al-Adha 1446 H berlangsung. Hari yang penuh makna ini dirayakan dengan pelaksanaan pemotongan hewan qurban, sebuah tradisi suci yang melambangkan ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama. Di bawah pimpinan Ustadz Fathullah, prosesi pemotongan hewan qurban berjalan dengan khidmat, tertib, dan penuh rasa syukur, menghadirkan semangat kebersamaan yang begitu kental di antara warga.
Acara pemotongan hewan qurban ini tidak lepas dari kebaikan hati para donatur yang dengan ikhlas menyumbangkan hewan qurban mereka. Sapi dua ekor, disembelih dengan penuh kehati-hatian sesuai syariat Islam. Ustadz Fathullah, yang memimpin langsung prosesi ini, memastikan setiap langkah dilakukan dengan penuh kesadaran akan nilai ibadah dan tanggung jawab. Para donatur, yang datang dari berbagai kalangan, menunjukkan semangat berbagi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya di hari raya yang penuh berkah ini.
Desa Watohari menjadi saksi betapa indahnya kolaborasi antara donatur dan masyarakat setempat. Proses pemotongan hewan qurban tidak hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga momen untuk mempererat tali silaturahmi. Warga Dusun 3 Kampung Baru turut berpartisipasi aktif, mulai dari membantu mempersiapkan lokasi, menyembelih hewan, hingga mengemas daging qurban untuk dibagikan. Semangat gotong royong ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam perayaan Eid al-Adha, di mana kebersamaan dan kepedulian menjadi inti dari setiap aktivitas.
Daging qurban yang telah dipotong kemudian didistribusikan secara adil kepada warga yang berhak menerimanya, khususnya keluarga kurang mampu, fakir miskin, dan mereka yang membutuhkan. Proses distribusi ini dilakukan dengan cermat dan penuh tanggung jawab, memastikan bahwa setiap penerima mendapatkan bagian yang layak. Ustadz Fathullah dan panitia qurban bekerja keras untuk menjaga transparansi dan keadilan, sehingga manfaat dari ibadah qurban ini benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Desa Watohari.
Selain menjadi sarana ibadah, pemotongan hewan qurban di Desa Watohari juga menghadirkan suasana kegembiraan. Anak-anak berlarian dengan riang, sementara para orang tua saling berbagi cerita dan tawa di sela-sela kesibukan membagikan daging. Momen ini menjadi pengingat bahwa Eid al-Adha bukan hanya tentang pengorbanan, tetapi juga tentang kebahagiaan yang lahir dari berbagi. Ustadz Fathullah kerap kali mengingatkan bahwa qurban adalah wujud cinta kepada Allah dan kasih sayang kepada sesama manusia.
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kerja sama yang apik antara panitia, masyarakat, dan para donatur. Setiap tahun, Desa Watohari terus berbenah untuk menjadikan pelaksanaan qurban lebih terorganisir dan bermakna. Di tahun 1446 H ini, Ustadz Fathullah memperhatikan adanya peningkatan partisipasi masyarakat, baik dalam hal tenaga maupun dukungan moril. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya ibadah qurban semakin mengakar di hati warga, menjadikan perayaan ini semakin meriah dan penuh makna.
Melalui tangan-tangan terampil dan hati yang tulus, pemotongan hewan qurban di Dusun 3 Kampung Baru berjalan lancar dan penuh berkah. Ustadz Fathullah, sebagai pemimpin acara, tidak henti-hentinya mengajak warga untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Ia juga mengingatkan bahwa ibadah qurban bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan panggilan untuk terus menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat.
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, saya, Fathullah, atas nama seluruh panitia dan masyarakat Desa Watohari, Dusun 3 Kampung Baru, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur yang telah dengan ikhlas menyumbangkan hewan qurban pada perayaan Eid al-Adha 1446 H ini. Kebaikan hati dan kemurahan Saudara telah membawa kebahagiaan bagi banyak keluarga yang menerima manfaat dari ibadah ini. Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bahu-membahu membantu kelancaran proses pemotongan dan distribusi daging qurban. Semoga segala amal kebaikan kita semua diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal di akhirat kelak. Jazakumullah khairan katsiran.***