Kupangonline.com,KUPANG– Lingkungan 5 diperhadapkan sebanyak 138 orang jadi panitia Hari Gerejawi Jemaat Koinonia Kupang, bulan keluarga sampai Natal dan Tahun Baru.
Dalam khotbah Pdt juliana Para Ede Hau Bale, M.Th, Minggu sore (18/8/24) dalam Kebaktian gereja ketiga di gedung gereja Koinonia Kupang yang terambil di Yakobus 3, 13-18 Ia mengatakan bahwa, dengan hikmat adalah pengakuan yang betul-betul menantang dalam kehidupan orang masa kini, memiliki kecerdasan intelektual saja tidak cukup.
juliana, katakan semua orang perlu hikmat dari Allah agar hidupnya dikuasai dengan kasih dan kebaikan, kekacauan pasti muncul ketika rasa iri hati dan kepentingan diri sendiri menguasai hati.
Siapa yang menginginkan hikmat setiap orang harus mengangkat tangan, saya belum pernah bertemu dengan siapa pun yang mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk memiliki hikmat, maka dari itu 138 panitia dari lingkungan 5 yang hari ini di perhadapkan kepada koinonia kupang
tidak seorang pun ingin menjadi orang tidak mempunyai hikmat,” ujarnya.
” Seorang pun tidak ingin dianggap bodoh jadi, kita mencari hikmat, sayangnya, hikmat yang kita pedulikan biasanya adalah hikmat yang salah.
Saya minta kepada 138 orang panitia hari gerejawi lingkungan 5, kita harus betul peduli dengan penampilan kita saat kita manjadi tumpuan gereja juga bagi para jemaat yang sudah saksikan langsung ada sebanyak 138 orang panitia siap melayani;” katanya.
Juliana, apakah kita peduli dengan persepsi orang terhadap kita, namun, apakah kita peduli dengan apa yang Tuhan pikirkan tentang kita.
Karena dalam firman Yakobus akan menunjukkan kepada kita bahwa kita sering kali mencari hikmat yang salah. Yakobus akan mengajarkan kepada kita bahwa ada dua jenis hikmat.
Tambahnya orang tidak bisa hanya berpikir bahwa mereka memiliki hikmat, karena hikmat harus ditunjukkan dalam tindakan suatu bukti hikmat yang rendah hati dan lemah lembut ditunjukkan dalam perilaku yang baik, untuk itu 138 orang pantia saya yakin dan percaya bisa melayani dan bekerja dengan penuh hikmat dalam suatu kepanitiaan,” jelas Pdt juliana Para Ede Hau Bale, M.Th.( tim )