Ket Foto : Nampak kegiatan sosialisasi yang digelar Dinas Perikanan di kelompok budidaya ikan mandiri Desa Boentuka.
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Dinas Perikanan Kabupaten TTS menggandeng Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan melakukan sosialisasi dalam rangka penguatan dan pendampingan di dua kelompok budidaya ikan di Kecamatan Batu Putih, Senin 12 Desember 2022. Sebelum menggelar sosialisasi, kelompok budidaya ikan mandiri, Desa Boentuka dan kelompok budidaya ikan mas koki, Desa Oebobo sudah menerima bantuan masing-masing 3 kolam bioflok.
Sosialisasi sendiri digelar dengan tujuan untuk memberikan penguatan kepada para anggota kelompok tentang bagaimana cara yang tepat membudidayakan ikan air tawar dengan menggunakan bioflok.
Setelah diberikan sosialisasi, nantinya Dinas Perikanan akan memberikan bantuan masing-masing 2.400 ekor benih ikan lele dan 9 karung pakan ikan untuk dipelihara di dalam kolam bioflok yang telah diberikan.
“ Untuk kolam bioflok sudah kita serahkan, sedangkan benih ikan kita serahkan dalam minggu ini setelah kita memberikan sosialisasi kepada anggota kedua kelompok ini. Hal ini penting agar para pembudidaya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membudidayakan ikan air tawar,” ungkap Kepala Seksi pemberdayaan, Dinas Perikanan Semmy Banunaek.
Budidaya ikan air tawar lanjut Semmy merupakan salah satu upaya dalam penguatan ketahanan pangan masyarakat. Lewat pembudidayaan ikan air tawar, kebutuhan protein masyarakat bisa terpenuhi dari ikan yang dipelihara sendiri. Jika dibudidayakan dalam jumlah yang banyak, maka bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kita terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar sebagai salah satu sumber protein dalam menguatkan ketahanan pangan masyrakat. Hal ini mengingat Kabupaten TTS memiliki potensi dalam pengembangan budidaya ikan air tawar,” terang pria berkaca mata ini.
Dalam materinya, Semmy menjelaskan, sebelum menabur ikan dalam kolam, air yang akan diisi di dalam kolam bioflok harus disiapkan dengan baik.
Selain itu, air dalam kolam bioflok harus diperhatikan secara baik sehingga bakteri jahat tidak tumbuh atau hidup di dalam kolam bioflok.
“ Kalau pakai air sumur, maka air bisa langsung diisi ke dalam kolam bioflok. Tapi kalau pakai air kali, maka air perlu ditampung dulu di wadah lain sebelum ditempatkan ke dalam kolam. Hal ini dimaksudkan agar endepan yang mengandung bakteri jahat tidak masuk ke dalam kolam bioflok. Setelah air terisi, maka perlu ditaburi dengan garam untuk mengendalikan PH air. Setelah itu, perlu ditambahkan EM4 dan urea untuk menumbuhkan organisme baik sebagai makanan alami ikan. Setelah ikan ditabur, maka kita perlu memperhatikan kebersihan air, jika mulai keruh maka harus diganti,” ingat Semmy. Ket Foto : Nampak Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan sedang melihat kolam bioflok bantuan Dinas Perikanan di kelompok budidaya ikan mas koki, Desa Oebobo.
Ditambahkan Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan, DPRD juga memiliki perhatian dalam upaya menekan angka stunting dan kemiskinan di Kabupaten TTS. Oleh sebab itu, lewat Pokir DPRD TTS, ia mengalokasi anggaran untuk memberikan bantuan kolam bioflok, benih ikan lele, pakan dan menggelar sosialisasi bagi masyarakat, terutama anggota kelompok budidaya ikan.
“ Budidaya ikan air tawar dengan bioflok bisa menjadi solusi dalam penyediaan sumber protein bagi masyrakat dalam menekan angka stunting. Selain itu, jika dipelihara dalam jumlah yang banyak, usaha ikan air tawar bisa memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat,” terang politisi PKB ini.
Pantauan SUARA TTS. COM, selain dihadiri anggota kelompok budidaya ikan, sosialisasi juga dihadiri masyarakat non kelompok budidaya ikan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan animo masyarakat dalam membudidayakan ikan lewat kelompok budidaya. ( DK)
Editor : Erik Sanu.