Ket Foto. Nampak jalan rabat yang belum selesai dikerjakan.
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.
SUARA TTS.COM | SOE- Martinus Nenohay, Warga Desa Lakat meminta Kepala Desa segera menyelesaikan pekerjaan rabat dan saluran yang belum selesai.
Kepada SUARA TTS.COM, Selasa,31 Mei 2022 mengatakan pemerintah menggelontorkan dana untuk pembangunan melalui dana desa oleh karena itu semestinya harus dikelola dengan baik agar ada asas manfaat bagi masyarakat.
Namun sayangnya banyak ditemukan hanya pemerintah desa hanya mengejar pertanggungjawaban diatas atas kertas sementara pekerjaan fisik diabaikan.
Terkait dengan pekerjaan yang belum selesai, ia minta kepala desa bertanggung jawab untuk selesaikan.
“Saya minta pemdes jangan menindas masyarakat dengan hal hal seperti ini. Pembangunan harus dirasakan masyarakat”, ujarnya.
Martinus bahkan menyebut jika pekerjaan tidak diselesaikan,maka masyarakat akan mengadukan Kepala desa ke Aparat Penegak Hukum (APH).
Warga lainya,Alfinus Nesimnasi menyoroti ada material semen yang membatu dan hal itu tentu menimbulkan kerugian karna itu Kepala Desa harus bertanggung jawab.
Selain itu ada beberapa pekerjaan seperti embung mini, sumur bor yang belum dimanfaatkan.
“Kalau bisa bapak desa harus bertanggung jawab dengan menyelesaikan pekerjaan yang ada agar bisa dimanfaatkan masyarakat”ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Lakat, Benyamin Selan mengaku siap selesaikan pekerjaan sisa.
“Ini kampung saya karna itu siap selesaikan,saya siap kerja “, ujar Beni yang juga kembali mencalonkan diri sebagai kepala desa periode 2022-2028.
Diberitakan sebelumnya, dua item pekerjaan di desa Lakat, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang bersumber dari dana desa tahun 2021 yang lalu tidak diselesaikan.
Mirisnya, material seperti semen yang tersimpan di rumah Sekretaris BPD tidak digunakan sehingga membatu.
Dua item pekerjaan yang tidak selesai dikerjakan yaitu saluran sepanjang 80 Meter yang terletak di Ayototo, RT 25, RW 12, Dusun C sedangkan rabat 20 Meter di RT 23,RW 11.
Sekretaris BPD Tobias Isu kepada SUARA TTS.COM, Sabtu 28 Mei 2022 menjelaskan sejak awal pekerjaan, ada 200 sak semen yang ada di rumahnya. Pekerjaan saluran dikerjakan oleh masyarakat namun setelah material pasir habis maka pekerjaan tidak dilanjutkan.
Ket Foto. Nampak tumpukan semen yang membatu di rumah sekretaris BPD, Thobias Isu
Dirinya sudah berulang kali meminta kepala desa untuk menurunkan material dan disuruh menunggu hingga saat ini tidak ada akibatnya semen sisa 34 sak membatu.
” Saluran 200 meter dan kami sudah kerja sisa 80 meter yang belum dikerjakan karna pasir habis. Kami sudah minta TPK dan Kepala desa tapi bilang nanti sampai sekarang”,ujar Thobias.
Meski menyisakan pekerjaan, pembayaran HOK sudah lunas terbayar untuk total 200 meter.
Kepala tukang untuk pekerjaan rabat, Hendrik Faot mengatakan hal yang sama. Menurutnya panjang rabat yaitu 200 meter dan sudah dikerjakan sedangkan sisa belum selesai dikerjakan 20 Meter.
Keluhan yang sama yaitu kurangnya material pasir. Sementara ada 13 sak semen yang membatu.
” Kita punya kurang pasir. Sudah sampaikan ke bapak desa tapi bilang nanti “,ujar Hendrik.
Respon (1)