KupangOnline.Com–Kupang, Salah satu Penata anastesi RSUD Prof Johanes Kupang, Lisa Usfinit Kami hanya minta transparansi pembagian hak dan jasa kami.
” Kami ini dapat jasa karena kami bekerja 24 jam berhadapan dengan pasien, tidak mengenal waktu” ujar Lisa saat diminta keterangan oleh media setelah selesai demo dihalaman belakang Kantor RSUD Prof Johanes Kupang, Rabu siang (12/2/25).
Lisa, mengatakan bahwa, dalam pembagian jasa itu terdapat kesenjangan, untuk setiap bulan tiap rebahan kesehatan hanya mendapat Rp 2 juta saja.
Kami hanya minta transparansi, kami minta pembagian jasa itu yang jelas terhadap kita para Nakes ,”katanya.
Apa bika Jika, ada penurunan pembagian jasa, para nakes meminta agar ada sosialisasi sehingga tidak terjadi persoalan, bagi nakes yang ada bukan dan buruh,” ucapnya.
Tambah” Lisa” seperti yang dikatakan tadi, orang kesehatan itu orang pendidikan, untuk itu maka mari kita pertahankan profesi kita masing-masing.
Untuk apa pemotongan yang dilakukan hampir 50 persen dari total jasa yang diterima, untuk itu saya menyebut bahwa, pemotongan sudah berlangsung sejak tahun lalu.
Ia menambahkan di akhir tahun lalu sudah mulai ada pemotongan,tidak ada kejelasan sama sekali terhadap para nakes tersebut,” kata Lisa.
Denga adanya dampak dari pemotongan itu maka pendapatan nakes menjadi berkurang, masalah itu akan sangat berdampak pada biaya keseharian nakes.
Lisa, menyebut, pembagian jasa itu juga berdasarkan pada kelas jabatan,iIa tidak mengetahui rinci tiap nakes menerima berapa banyak jasa.
Saya Kaget bahwa, ada pemotongan tidak ada pemberitahuan, makanya semua orang kaget, terutama kami perawat yang sangat berdampak.
Kami hanya Dapat sekian tapi malah dipotong lagi, artinya apa itu kami juga tahu diri tidak mungkin sama dengan yang lain, tapi memanusiakan kami itu penting Karena tugas kami kerja sampai 24 jam,” tegas Lisa.
