Berita

Tepuk Jidat, Wakil Ketua DPRD TTS Prihatin Dengan Kecilnya Honor Panitia dan Pengawas Pilkades 

3
×

Tepuk Jidat, Wakil Ketua DPRD TTS Prihatin Dengan Kecilnya Honor Panitia dan Pengawas Pilkades 

Sebarkan artikel ini

Ket Foto ; Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan .

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan langsung menepuk jidatnya ketika mengetahui kecilnya honor pengawas dan panitia Pilkades tahun 2022. Dirinya menyebut honor yang diberikan Dinas PMD tidak sesuai dengan lama waktu kerja, beban kerja, energi yang dikeluarkan dan resiko yang dipikul panitia dan pengawas Pilkades.

“ Aduh, kenapa kecil begitu? Orang kerja 6 bulan lebih itu, urus masalah sana-sini, dipanggil sampai kabupaten, diancam mau dipolisikan mana honornya hanya begitu. Kita prihatin sekali kalau Dinas PMD hargai kerja orang seperti itu,” ungkap Religius.

Seharusnya dalam menentukan besaran honor panitia dan pengawas Pilkades dikatakan Religius, Dinas PMD memperhatikan beban kerja, resiko dan energi yang keluar.

“ Ini kalau panitia dan pengawas mengeluh wajar karena mereka diupah tidak sesuai dengan apa yang mereka kerja,” ujar pria yang akrab disapa Egi ini.

Dirinya akan membangun komunikasi dengan Dinas PMD terkait keluhan panitia dan pengawas Pilkades.

“ kita akan bangun komunikasi kenapa sampai honornya seperti itu. Kedepan kalau ada hajatan Pilkades lagi, jangan sampai kita akan kesulitan menjadi panitia dan pengawas,” ingatnya.

Soliter Selan, Bendahara panitia pilkades Tubuhue menyebut selama panitia bekerja, Dinas PMD tidak pernah menyebut angka besaran honor mereka (panitia pilkades). Mereka hanya dijanjikan jika mereka akan diberikan honor.

“ Dalam SK maupun bimtek di kecamatan memang tidak ada sebut besaran honor kami. Kami tanya, pihak dinas hanya sebut ada honor. Kami bimtek satu hari penuh saja hanya dikasih makan tidak ada uang transportasi atau lainnya,” ujarnya.

Kadis PMD Kabupaten TTS, Christian Tlonaen belum berhasil dikonfirmasi terkait pengeluhan panitia dan pengawas Pilkades. Pesan WhatsApp dari SUARA TTS. COM belum dijawab. Saat ditelepon dirinya menyebut jika mobilnya sedang tagae di lumpur. Sehingga diarahkan untuk lewat pesan WhatsApp saja.

“ sore kakak, maaf ini mobil ada tagae di lompor ini. Nanti lewat pesan WhatsApp saja,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah anggota panitia pemilihan kepala desa (Pilkades) dan pengawas Pilkades mengeluhkan honor yang terlalu kecil. Bekerja selama enam bulan, pengawas Pilkades hanya diberikan honor 475 ribu, sedangkan untuk panitia pilkades diberikan honor 600 ribu untuk anggota, sedangkan ketua diberikan honor 800 ribu.

“ Kakak bayangkan saja, kerja 6 bulan dari Februari sampai Juli kasih kami honor hanya 475 ribu. Ini manusiawi atau tidak,” keluh Ketua Panwas Pilkades Tubuhue, Tadeus Jelman kepada SUARA TTS. COM, Rabu 14 Desember 2022.

“ Kalau dari awal kami tahu honor kami kecil begitu, kami tidak akan mau kerja. Kerja pengawas ini tidak main-main. Masyarakat tuduh kami kerja tidak netral, disebut bodoh, dimaki, kami tetap kerja sampai melahirkan kepala desa terpilih. Tapi kami hanya dihargai dengan honor yang sangat kecil,” lanjutnya.

Keluhan yang sama juga disampai Markus Sesfao anggota Panwas desa Tubuhue. Markus menyebut, jika dari awal dirinya tahu jika honor Panwas pilkades hanya 475 ribu, dirinya tidak akan maju menjadi Panwas. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *