Berita

Tak Digaji 5 Bulan, Tenaga Outsourcing di DPRD TTS Ancam Lakukan Aksi Mogok

1
×

Tak Digaji 5 Bulan, Tenaga Outsourcing di DPRD TTS Ancam Lakukan Aksi Mogok

Sebarkan artikel ini

KET. Foto :Nampak para tenaga outsourcing saat berada di gedung DPRD TTS.

Laporan Reporter Suara TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS.COM | SOE – 13 tenaga outsourcing yang bertugas di Gedung DPRD TTS (sebagai satpam dan pramusaji) mengancam akan melakukan aksi mogok kerja. Hal ini sebagai buntut dari kekecewaan dan kekesalan para tenaga outsourcing kepada PT ARINA TAMA PERSADA yang sudah sejak bulan Februari tak membayarkan gaji mereka. Para tenaga outsourcing hanya diberikan janji manis akan dibayarkan gajinya namun dalam kenyataannya hingga kini tak kunjung dibayarkan.

“ pihak PT ARINA TAMA PERSADA lewat Pak Maksi Nahak ini hanya habis dijanji manis saja. Bilang Senin lah, minggu depan lah, namun hingga kini gaji kami tidak dibayarkan. Kami sudah bonyok, hutang terus untuk memenuhi kebutuhan kami. Ini sudah setengah tahun kerja, gaji tidak tahu bayar-bayar. Kami rencana mau mogok kerja saja kalau hak kami tidak dibayarkan,” ancam Simon Bako, Amandun, Maruti Molle, Bona Misa dan Parto Koa saat ditemui SUARA TTS. COM, Selasa 24 Mei 2022 di gedung DPRD TTS.

Mereka bahkan membandingkan PT ARINA TAMA PERSADA dengan PT yang sebelumnya mereka bernaung. Dimana tahun sebelumnya saat masih di PT lama gaji mereka selalu dibayarkan di bawah tanggal 5 setiap bulannya. Namun setelah dengan PT ARINA TAMA PERSADA, setiap bulan mereka hanya diberikan janji.

“ kalau dengan PT sebelumnya di bawah tanggal 5 kami sudah pegang gaji. Ini tahun yang dengan PT ARINA TAMA PERASADA ini, kami hanya diberikan janji saja. Bahkan sudah masuk setengah tahun kami hanya diberikan janji,” keluh mereka.

Maksi Nahak dari PT ARINA TAMA PERSADA tak menampik hingga kini para tenaga outsourcing yang bekerja di DPRD TTS belum dibayarkan. Dirinya beralasan hingga kini pihaknya belum menerima pembayaran dari Sekwan DPRD TTS.

“ kakak, ini bukan kami tidak mau bayar, tapi memang uang yang belum cair. Ini kami masih kerja di PKAD juga. Kalau sudah cair pasti kami bayar,” terangnya. (DK)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *