Ket Foto.Kepala BPBD TTS, Yeri Nakamnanu
Laporan Reporter SUARA TTS.COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Sebulan sudah bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan gelombang Russby melanda Kabupaten TTS. Dimana akibat bencana ini, tiga orang meninggal dunia dan kerugian material ditafsir mencapai 50 Miliar lebih. Namun hingga saat ini, dana tanggap darurat atau BTT belum juga cair.
Kepala Badan Penangggulan Bencana Daerah (BPBD) TTS, Yeri Nakamnanu menyebut, hingga kini pihaknya masih berproses untuk mencairkan anggaran BTT.
“ untuk BTT masih berproses,” ungkap Yeri kepada SUARA TTS, pekan lalu.
Anggaran BTT sendiri bisa dimanfaatkan untuk percepatan perbaikan infrastruktur yang rusak maupun dimanfaatkan pada tahapan rekonstruksi pasca bencana.
Yeri mengaku, pihaknya telah memperpanjang masa tanggap darurat hingga 26 Agustus mendatang. Oleh sebab itu, pihaknya saat ini masih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar para korban bencana alam.
“ bantuan kebutuhan dasar masih terus kita salurkan sambil melihat kondisi para korban pasca bencana. Apakah kebutuhan dasarnya sudah tercukupi dengan baik atau belum. Dalam menyalurkan bantuan dasar, kita dibantu oleh BPBD Propinsi dan Dinas sosial Propinsi,” terang pria berkaca mata ini.
Diberitakan sebelumnya, Cuaca ekstrim yang disebabkan oleh gelombang Russby menyebabkan Kabupaten TTS dilanda banjir dan longsor. Banjir dan longsor tidak hanya merendam pemukiman masyarakat, tetapi juga merusak fasilitas umum di antaranya jalan dan irigasi.
Sedikitnya ada 17 titik ruas jalan di Kabupaten TTS, baik berstatus jalan Kabupaten, Propinsi maupun jalan nasional yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor.
Ket Foto.Kepala Dinas PUPR TTS, Marthelens Ch Liu.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTS, Marthelens Ch Liu mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait ruas jalan dan irigasi yang rusak akibat longsor dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat ini, sesuai data sementara, ada 17 titik ruas jalan yang rusak. Dirinya memperkirakan kerugian akibat yang ditimbulkan akibat bencana tersebut mencapai 50 Miliar lebih. (DK)
Editor.Erik Sanu