Ket Foto. Nampak aparat dan warga usai melakukan evakuasi
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Pada hari Rabu, tanggal 13 Juli 2022 pukul 12.00 WITA, bertempat di Wewiku, Kabupaten Malaka telah ditemukan sesosok mayat di sungai Wewiku.
Mayat tersebut diduga adalah warga asal Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten TTS yang sudah dicari akhir akhir ini.
Usai mendapat informasi, pihak keluarga berkordinasi dengan Polsek Amanatun utara,Puskesmas Ayotupas berangkat menuju TKP di dusun Weakar, Desa Lamean Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka untuk memastikan apakah benar sesosok mayat tersebut adalah warga desa fotilo yang terseret banjir pada tanggal 2 Juni 2022 lalu.
Setelah diperiksa,dipastikan bahwa mayat tersebut adalah warga Dusun A RT 020/RW.004 Desa Fotilo,Kecamatan Amanatun Utara atas nama Desi Maria Kase.
Pada pukul 14.35 WITA, Babinsa dan Anggota Polsek Amanatun Utara dibantu Anggota Polsek Wewiku bersama warga setempat melakukan evakuasi jenazah.
Selanjutnya jenasah diberangkatkan menuju rumah duka desa fotilo Kecamatan Amanatun Utara. Tim Evakuasi menyerahkan jenasah secara tertulis kepada keluarga disaksikan oleh Kepala Desa Fotilo sekitar pukul 19.10 WITA.
Salah satu kerabat korban, DS saat dikonfirmasi membenarkan jika ada penemuan mayat tersebut dan mayat sudah berada di rumah duka. Direncanakan akan dilakukan pemakaman sore nanti.
Diberitakan sebelumnya, dua orang kakak beradik berinisial Foni Kase (17) dan Desi Kase (14) adalah korban terseret banjir kali Tauanas, Kecamatan Amanatun Utara Minggu (3/7/2022).
Kedua korban tersebut bersama seorang kerabat merupakan warga Desa Fotilo, Kecamatan Amanatun Utara terseret arus banjir di Kali Tauanas, Kecamatan Toianas.
Keduanya terseret banjir saat hendak kembali ke Fotilo usai berlibur di keluarga mereka di Toianas, Sabtu (2/7/2022).
Saat kembali ke kampung halaman di Fotilo didampingi pamannya berinisial DS bersama seorang kerabat dari kedua korban.
Setiba di Kali Tauanas yang dalam keadaan banjir, DS menyeberangkan kerabat dari kedua korban. Sementara kedua korban masih berada di tepi kali.
Melihat paman atau om bersama kerabat mereka berhasil menyeberang kali Tauanas, Foni dan Desi tidak menunggu pamannya untuk menjemput, keduanya berinisiatif dan untuk menyeberang sendiri.
Arus banjir yang sangat deras menyeret keduanya. Melihat keponakannya terbawa arus banjir, DS meminta pertolongan warga sekitar untuk mencari. Satu korban yakni Foni Kase akhirnya ditemukan sedangkan Desi Kase baru ditemukan setelah dilakukan pencarian kurang lebih dalam dua minggu ini. (Tim).