Ket Foto : Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan belum lama ini bertemu pihak Kementerian PAN RB guna melakukan konsultasi terkait aspirasi guru honorer non sarjana yang tidak masuk prioritas seleksi P3K Tahun 2022. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut dikatakan Egi, kuota untuk guru honorer non sarjana bisa diakomudir tergantung dari usulan Pemda setempat.
“ Kuota untuk guru non sarjana tergantung dari usulan yang dimasukan Pemda. Karena penentuan kuota oleh Pemerintah Pusat ditentukan berdasarkan usulan yang masuk dari masing-masing Pemda. Kedepan, kita akan membangun komunikasi dengan Pemda agar dalam usulan yang kita kirim ke Kementerian PAN RB juga termuat kuota untuk guru non sarja,” ungkap Religius kepada SUARA TTS yang ditemui beberapa waktu lalu.
Nasib guru honorer non sarjana lanjut Religius tetap harus diperjuangkan untuk masuk prioritas dalam seleksi penerimaan P3K kedepan. Karena bagaimana pun, guru honorer tersebut selama ini telah mengabdi atau bekerja mendidik anak-anak TTS.
“ Kita akan terus memperjuangkan nasib guru honorer non sarjana agar ke depan bisa masuk prioritas dalam seleksi P3K,” tegas pria yang akrab disapa Egi ini.
Dalam kuota seleksi P3K Tahun 2022 lanjut Egi, tidak termuat formasi untuk operator dana BOS. Selain itu, kuota untuk guru PAUD juga masih sangat kecil.
“ Jumlah PAUD Taman Kanak-kanak negeri di Kabupaten TTS sebanyak 28 sekolah. Sementara untuk PAUD taman kanak-kanak Swasata 190 sekolah. Jumlah ASN PAUD kanak-kanak baru 37 ASN. Sedangkan jumlah guru honor atau kontrak pada PAUD taman kanak-kanak sebanyak 443 guru. Sementara Jumlah formasi tahun ini baru mengakomudir 30 tenaga pendidik di sekolah PAUD Taman Kanak-kanak. Selain itu, dalam tahun ini tidak ada kuota untuk operator sekolah,” bebernya.
Oleh sebab itu, kedepan, pihaknya juga akan memperjuangkan kuota untuk guru PAUD dan tenaga operator sekolah. (DK)
Editor : Erik Sanu