Kupangonline.com,-Bursa pilkada Kabupaten Manggarai semakin memanas, sejumlah tokoh bersaing ketat melamar ke partai politik untuk mendapat dukungan menuju tahapan pendaftaran di KPUD Manggarai.
Salah satunya tokoh yang kerap melakukan aksi kemanusiaan Flori Santosa Nggagur dan juga sebagai
Pendiri Yayasan Puspita Bangun Bangsa yang fokus pada pengembangan generasi muda di bidang pendidikan di Manggarai Raya itu menuturkan harapan besarnya usai mendaftar ke tiga partai politik.
“Pertama – tama saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan yang telah menuntun saya atas tahapan yang telah saya lakukan, mulai dari mensosialisasikan diri kepada masyarakat hingga pendaftaran ke tiga parpol (PDIP, PERINDO dan PAN.)
Terimakasih kedua tentunya kepada keluarga, rekan dan simpatisan saya yang dengan cara sendirinya mendoakan saya.
Ketiga, saya mengucapkan limpah terimakasih kepada pimpinan parpol yang membuka pintu untuk saya. Ini merupakan awal yang baik dari beberapa tahapan yang akan saya ikuti kedepannya.
Saya selalu meyakini bahwa niat yang baik akan di permudahkan jalannya,” jelas pendiri Yayasan Puspita itu. Selasa (30/04/2024)
Aktivis sosial itu optimis mendapat dukungan dari parpol untuk berkontestasi.
“Saya optimis, ada secerca harapan dari 156 titik yang telah saya kunjungi dengan tujuan yang sama.
Saya, mereka dan teman-teman lainnya tentu punya semangat yang sama membangun daerah ini.
Suatu kerinduan yang besar bagi saya pribadi untuk menuntun saudara – saudara saya yang pengangguran, upah rendah dan memperbaiki angka kemiskinan. Namun dari semua itu kami sangat membutuhkan dukungan dari partai politik,” tuturnya.
Flori menyebut ada 70.000 warga Manggarai yang tergolong ekonomi lemah dan butuh sentuhan yang serius dari pemerintah.
“kita sama sama – sama memikul beban 70.000 warga yg miskin untuk dientaskan dan 34.000 penganggur yang perlu kita bantu agar hidupnya lebih produktif dan berdaya saing. Ini harus kita benahi maka dari itu sumber dayanya kita perbaiki dan lapangan kerjanya akan kita buka. Yang penting mereka punya bekal, punya kompetensi, kualitas serta niat untuk berkarya. Kita mesti jujur untuk mengungkapkan apa yang menjadi persoalan dasar kita sehingga kita mampu mengelolanya dengan baik. Maka dari itu, penting untuk mengidentifikasi, apa problemnya? Apa resikonya? dan Apa solusinya?
Bagi saya, ini persoalan sosial dan butuh kesadaran sosial juga untuk membenahinya. Saya sudah melakukan itu semua dan tekad saya hanya satu, yakni ingin masyarakat hidup lebih baik, mandiri dan kreatif,” tutup flori (tim )
