Kupangonline.com-Sumba Barat Daya, (18/10/2024), Dalam upaya bersama percepatan penurunan stunting di Sumba Barta Daya LKC Dompet Dhuafa hadir dengan program Pos Gizi. Program pos gizi berlokasi di dua (2) desa yaitu desa waiha dan wainyapu kecamatan kodi balaghar yang berada di wilayah kerja puskesmas panenggo ede. Kegiatan pos gizi sudah dilakukan mulai dari awal bulan agustus samapi dengan akhir oktober 2024. Kegiatan pos gizi dilakukan dengan tahap I dengan jumlah sasaran 30 anak dan tahap II dengan 10 sasaran. Pelaksanaan pos gizi tahap I sudah dilakukan pada bulan 9 dan oktober ini sedang dialkukannya tahap II.
Rangkaian pos gizi yaitu pemeriksaan kesehatan anak (pemeriksaan umum, anemia, cacingan dan TB), FGD/ diskusi kelompok bersama orang tua/pengasuh terkait pola makan, pola asuh, kebersihan sanitasi dan perawatan saat sakit dan kunjungan rumah kepada keluarga prasejahtera dengan anak gizi baik untuk meilihat praktek baik yang dapat diterapkan orang tua untuk praktekan pada saat pelaksanaan pos gizi.
Pelaksanaan pos gizi dengan konsep peberdayaan yang mendorong partisipasi dari semua pihak yakni pemerintah desa, kader dan orang tua sasaran. Dalam pelaksanaan pos gizi di desa waiha dan wainyapu kontribusi yang dberikan berupa support bahan bakar memasak, lauk hewani telur, buah dan bumbu dapur. Kegiatan pos gizi tahap I dengan jumlah sasaran 30 anak yang dilakukan selama 12 hari, 6 hari pertama di tempat pos gizi dengan pengukuran awal untuk berat badan dan tinggi badan, akan ada absen yang di isi oleh orang tua sasaran yang dibantu oleh kader, pengolahan bahan mentah bersama antara kader dengan orang tua sasaran, anak-anak sasaran bermain bersama kader, adanya edukasi kesehatan oleh kader, cuci tangan bersama sebelum makan, berdoa lalu makan bersama. Adapun Edukasi yang disampaikan selama 6 hari makan bersama terkait permasalahan yang didapatkan saat diskusi kelompok bersama orang tua yaitu kebersihan sanitasi, pola makan dengan isi piringku, pola makan dengan pemberian makan pada anak sesuai umur dan frekuensi, perawatan saat sakit dan pencegahan stunting. Hari ke-7 orang tua akan mendapatkan support bahan mentah dan akan mempraktekan pos gizi dirumah sendiri-sendiri yang akan dipantau dirumah oleh kader dan fasil, Setelah itu hari ke 12 berkumpul kembali dengan orang tua membawa kotak makan yang sesuai dengan menu, lalu kan dilakukan penimbangan kembali.
Sasaran 30 anak merupakan anak-anak dengan berat badan kurang, sangat kurang dan stunting. Setelah intervensi dari 30 anak terdapat 25 anak yang lulus pos gizi dengan berat badan naik dari 200-1200 gram dan perubahan status gizi anak dari 30 anak dengan berat badan kurang/sangat kurang menjadi 23 anak saja dengan berat badan kurang/sangat kurang. Setelah dilakukan monitoring home visit oleh kader dan fasil dari 30 anak terdapat 12 sasaran orang tua yang mempraktekan perilaku baik dirumah, Ucap Atikah Penanggung jawab Program pos gizi.
Pelaksnaan pos gizi tahap II sudah dimulai pada tanggal 9 oktober 2024 di dua desa yang sama yaitu desa waiha dan wainyapu dengan memasukan kembali 5 anak sasaran yang tidak lulus pos gizi sehingga total sasaran menjadi 25 anak sasaran.
Tujuan dari kegiatan pos gizi yaitu adanya kenaikan berat badan dan adanya perubahan perilaku baik yang bisa di praktekan orang tua dirumah serta mencegah anak selanjutnya untuk tidak gizi kurang.
Stakeholder dan orang tua yang terlibat sangat mendukung kegiatan ini, sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar.