Ket Foto : Nampak saat Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay saat membuka kegiatan pelatihan pengembangan desa sehat
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Penyusunan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting menjadi acuan bagi semua pihak dalam melakukan percepatan pencegahan stunting hingga tahun
2024.
Dari strategi Nasional ini, Pemda TTS menjabarkannya dalam
dokumen RPJMD Kabupaten TTS tahun 2019-2024 dengan target penurunan stunting 5% per tahun.
Upaya ini dilakukan melalui pencegahan dan penanganan anak kerdil (stunting terintegrasi), pembentukan tim terpadu monitoring dan evaluasi penanggulangan stunting, penambahan tenaga kesehatan di desa yakni sanitarian dan nutrisionis.
Guna mendukung Target Capaian Kabupaten dan sejalan dengan Program tahunan PLAN Indonesia maka perlu ada aktivitas untuk mendukung target capaian dimaksud dengan kegiatan peningkatan pengetahuan terkait
Stunting di tingkat Desa.
Karna itu PLAN Internasional Soe menggelar pelatihan pengembangan desa sehat untuk cegah stunting bagi Pemdes, TKD dan Kepala Puskesmas.
Kegiatan bertempat Aula Hotel Timor Megah Soe,Kamis 17 November 2022. Pelatihan rencananya berlangsung dua hari yang dibuka oleh wakil Bupati TTS Jhony Army Konay dan dihadiri Kepala Dinas PMD TTS, Kris Tlonaen. Adapun peserta berasal dari kepala desa, TP PKK, TKD.
Desa desa yang mengikuti pelatihan adalah Desa Enonapi, Falas, Elo,Fatukopa, Kokoi, Tesi Ayofanu. Selain itu juga melibatkan Dinas terkait.
Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan pelatihan pengembangan desa sehat untuk cegah stunting mengatakan apa yang menjadi tupoksi masing masing silahkan diterapkan dan harus lebih responsif terhadap penanganan stunting.
“Jangan kerja dengan mengeluh,ingat kuncinya ada pada posyandu. Semua harus fokus untuk penurunan stunting”,ujar Wabup Army.
Ia minta para kepala desa agar bisa juga melakukan intervensi penanganan stunting secara pribadi.
Ket foto : Program Implementation Manajer Area Timor, Muhammad Thamrin .
Sementara itu Program Implementation Area Manajer Timor, Muhammad Thamrin kepada SUARA TTS.COM mengatakan selama ini secara umum desa biasanya melakukan intervensi dengan PMT. Hal ini sebenarnya bersifat sementara.Padahal masih banyak hal yang harus dilakukan.
Dikatakan dari awal hanya tiga desa yang dijangkau namun saat ini sudah ada tujuh desa dan kedepannya akan menjangkau banyak desa dengan angka stunting tinggi.
Ia menjelaskan tujuan dari kegiatan adalah memberikan pemahaman kepada Pemdes dan Tenaga Kesehatan Desa tentang program pengembangan desa sehat untuk pencegahan stunting. Selain itu memberikan pemahaman kepada pemdes dan TKD tentang STBM GES serta meningkatkan peran dan fungsi Pemdes dan TKD dalam memonitoring kegiatan BKB Emas pada setiap bulan di posyandu dan Membangun Komitmen dan rencana tindak lanjut pelaksanaan BKB Emas di tingkat desa.(Sys).