Ket. Foto: Nampak Alfred Baun, Ketua Araksi
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.
SUARA TTS. COM | SOE – Masyarakat dan para calon kades merespon penundaan tahapan pemungutan suara Pilkades serentak dengan melakukan aksi demo Selasa 21 Juni 2022. Massa yang dikoordinir oleh Araksi berkumpul di lingkar luar, jalan menuju kantor Bupati TTS.
Massa datang menggunakan mobil pick up dan juga sepeda motor yang berkumpul di jalur lingkar luar.
Ketua Araksi, Alfred Baun menegaskan, massa pendemo menuntut keadilan dari pemerintah, dimana diundurnya tahapan pemungutan suara dinilai tidak memberikan keadilan kepada masyarakat. Selain itu, keputusan tersebut diambil tanpa ada landasan hukum.
“ Araksi ada bersama-sama dengan masyarakat menuntut keadilan dari pemerintah karena diundurnya tahapan Pilkades merupakan hal yang melanggar regulasi dan tidak memberikan keadilan kepada masyarakat. Garis finis Pilkades seharusnya ada di tanggal 17 Juni, namun secara sepihak dan tiba-tiba digeser oleh pemerintah ke tanggal 25 Juli. Hal ini sangat merugikan masyarakat dan para calon kades,” ungkap Alfred.
Ket Foto.Nampak massa sedang berkumpul .
Menurut Alfred, hasil RDP kemarin juga tidak memberikan rasa keadilan kepada masyarakat karena tahapan pemungutan suara tetap diundur.
Apa lagi masih menurut Alfred, dalam Perda dan Perbup yang mengatur terkait Pilkades tidak ada ruang untuk penundaan dan garis finis Pilkades harus berakhir pada 17 Juni lalu. Oleh sebab itu, massa menuntut agar Pilkades serentak dibatalkan.
Apa lagi, masa kerja panitia Pilkades tingkat desa juga berakhir pada 17 Juni lalu.
“ masa kerja panitia Pilkades tingkat desa sudah berakhir pada 17 Juni lalu. Tapi oleh pemerintah suruh kerja terus. Padahal tidak ada landasan hukumnya dan juga honor mereka tidak dibayarkan hingga saat ini.” Tegas Alfred.
Oleh sebab itu, massa menuntut agar Bupati TTS membatalkan pelaksaan Pilkades karena tidak sesuai regulasi lagi.
Hingga pukul 12. 20 WITA, massa pendemo yang berkumpul di jalur lingkar luar mencapai 70-an orang. Massa tersebut berasal dari Desa Fatukoko, Fatukoto dan Eonbesi. (DK)