Ket Foto. Jonias Remond Epy Talan
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.
SUARA TTS.COM | SOE – Jonias Remond Epy Talan, S.ST, warga RT/RW 004 / 002, Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan yang juga Staf pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menyurati Kapolres TTS terkait kasus yang ia laporkan beberapa waktu lalu.
Surat bernomor 2.01/ET/09/2022 tertanggal 6 September 2022 perihal Permohonan Informasi Penetapan Status dan Perkembangan Kasus Pemukulan.
Dalam surat tersebut Epy mengatakan selaku korban,ia memohon informasi perkembangan kelanjutan perkara yang sudah dilaporkan ke Polres TTS pada 15 Juni 2022 dengan pelaku atas nama Ir. Yupither A. Pah selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS
Pelaku telah melakukan pemukulan terhadap dirinya di Desa Nobi-Nobi Kecamatan Amanuban Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Ket Foto: Surat Epy Talan kepada Kapolres TTS.
Ia sebagai korban dan 2 orang saksi yang melihat langsung kejadian telah diperiksa dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Penyidik Polres TTS pada saat melaporkan kejadian tersebut
Menurut Epy, pemeriksaan dan penandatanganan BAP terakhir pada 25 Agustus 2022 di Pidum Polres TTS dan sesuai informasi yang ia peroleh, hasil Visum dari RSUD SOE sudah dipegang oleh Penyidik Polres TTS.
“Sekarang ini sudah 2 bulan 22 hari sejak laporan saya ke Polres TTS dan disinyalir pelaku akan mengulangi perbuatannya terhadap saya, maka saya selaku korban dan keluarga besar memohon kejelasan penetapan status pelaku dan perkembangan proses penyidikan kasus tersebut karena saya merasa terancam dan tidak tenang beraktifitas setiap hari”,Tulis Epy.
Saat menemui SUARA TTS.COM, Epy juga menceritakan bahwa pada Senin 5 September 2022 pukul 15.30 Wita, pelaku bersama anaknya melakukan pengancaman lagi dengan bahasa verbal kepada dirinya. Hal itu terjadi di ruangan Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTS dimana saat kejadian disaksikan oleh teman-teman staf yang lain.
“Pelaku akan selalu menekan saya dan lakukan pengancaman terhadap saya selaku staf/bawahannya di kantor. Saya mohon polisi segera menuntaskan kasus ini agar saya juga tenang dalam melaksanakan tugas”, harapnya.
Diberitakan sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten TTS, Yupiter Pah dipolisikan stafnya, Jonias Raymond Epy Talan, Rabu 15 Juni 2022 di Polres TTS
Yupiter dipolisikan lantaran melakukan pemukulan kepada Jonias Talan di Desa Nobi-Nobi sesaat sebelum acara peresmian lumbung pangan.
Epy yang ditemui SUARA TTS. COM di Mapolres TTS menceritakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10. 00 WITA. Kejadian bermula ketika Yupiter menanyakan kesiapan penari untuk acara peresmian kepada Marsselia Kakerissa, kepala seksi distribusi, dinas ketahanan pangan dengan nada tinggi. Mendengar pertanyaan sang Kadis Pah, Marsselia menjawab jika urusan penari bukanlah urusan dirinya
Korban yang kebetulan berada di dekat kejadian tiba-tiba dibentak oleh Kadis Pah dengan pertanyaan, Kamu nantang saya? Kenapa status kamu begitu. Usai bertanya, Kadis Pah langsung menghadiahi bogem mentah di wajah korban.
“ Saya posisi ada berdiri dekat ibu Marsselia, tiba-tiba pak Kadis datang langsung dengan nada tinggi tanya penari dimana?. Tidak lama dia langsung pukul saya satu kali dibagikan pipi kiri saya,” kisah korban.
Akibat bogem mentah tersebut, korban mengalami luka di bagian rongga mulutnya. Tak terima dengan perlakuan sang Kadis, korban dan Marsselia langsung meninggalkan lokasi acara dan melaporkan Kadis Pah ke Mapolres TTS.
“ Saya punya mulut luka Kaka akibat dia pukul. Dia mau minta damai tadi tapi saya tidak mau,” ujarnya. Korban mengaku, sebelum kejadian tersebut dirinya beberapa kali menerima ancaman akan dipukuli oleh Kadis Pah.
“ dia sudah beberapa kali ancam mau pukul saya juga,” terangnya
Terpisah, Kadis Pah tak menampik dirinya telah memukul (menampar) korban sebanyak 1 kali. Kadis Pah beralasan hal tersebut dilakukan karena korban telah bertindak kurang ajar pada dirinya. Korban disebut Kadis Pah, menantang, membuang ludah dan mengajaknya untuk berkelahi. Oleh sebab itu dirinya menampar korban satu kali.“ saya posisi ada berbicara dengan ibu kepala seksi soal persiapan penari yang belum siap padahal Bupati sudah mau datang. Dia (korban) nantang-nantang saya. Saya tanya kamu nantang apa? Dia malah buang ludah dan mau ajak saya berkelahi. Makanya saya tampar dia satu kali,” ungkap Kadis Pah.(
Karena sudah dipolisikan, Kadis Pah mengaku, siap mengikuti proses hukum. Namun ia mengaku, memiliki saksi yang melihat kejadia tersebut.
“ itu hak mereka kalau mau lapor polisi. Karena sudah lapor, saya ikuti saja prosesnya,” sebutnya
Dirinya mengaku, siap melaporkan balik korban ke polisi atas status WhatsApp dan postingan korban di media sosial. Pasalnya menurut Kadis Pah, status korban yang berisi nada menghina tersebut mengarah pada dirinya. Kadis Pah juga menyebut, korban sedang berupaya untuk menjatuhkan dirinya
“ kemarin (Selasa) mereka memuat status menyindir macam-macam orang. Sehingga saya tegur agar berhati-hati dalam membuat postingan di media sosial sehingga tidak menjadi masalah. Saya simpan semua mereka punya status dan postingan. Saya akan lapor balik mereka,” pungkasnya.