Ket Foto. Nampak salah satu titik jalan rabat yang tidak dikerjakan.
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Pekerjaan rabat dan saluran di Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang tidak selesai mendapat respon dari Kepala Desa Benyamin Selan.
Kepada SUARA TTS.COM,Senin 30 Mei 2022 melalui layanan WhatsApp membenarkan jika ada pekerjaan yang belum selesai.
Ia mengaku tidak tau jika begitu banyak semen yang membatu. Dirinya menjelaskan saat pekerjaan dimulai pihak kontraktor sudah menurunkan material pasir dan batu
“Masyarakat minta pasir dan kami sudah kasi turun.Sekitar satu bulan baru masyarakat informasikan soal semen yang sudah membatu.
https://www.suaratts.com/warga-minta-kades-bertanggung-jawab-terkait-sisa-pekerjaan-di-desa-lakat/
Terkait pekerjaan yang sisa, pihaknya sudah beritahukan ke kontraktor namun dijawab bahwa material sudah melebihi kubikasi yang ada di RAB sehingga harus membayar lagi sejumlah uang.
Kades Beni juga menyebut nama Padce Radja yang saat ini menjabat sebagai Lurah Soe.“Kontraktor pak Pace Radja”,tulis Kades Beni dalam pesan WhatsAppnya.
Lebih lanjut kades Beni mengatakan pihaknya siap bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa namun tidak menyebut waktu yang pasti.
Diberitakan sebelumnya, dua item pekerjaan di desa Lakat, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang bersumber dari dana desa tahun 2021 yang lalu tidak diselesaikan.
Mirisnya, material seperti semen yang tersimpan di rumah Sekretaris BPD tidak digunakan sehingga membatu.
Ket Foto. Nampak puluhan sak semen membatu di rumah warga.
Dua item pekerjaan yang tidak selesai dikerjakan yaitu saluran sepanjang 80 Meter yang terletak di RT 25, RW 12, Dusun C sedangkan rabat 20 Meter di RT 23,RW 11.
Sekretaris BPD Tobias Isu kepada SUARA TTS.COM, Sabtu 28 Mei 2022 menjelaskan sejak awal pekerjaan, ada 200 sak semen yang ada di rumahnya. Pekerjaan saluran dikerjakan oleh masyarakat namun setelah material pasir habis maka pekerjaan tidak dilanjutkan.
Dirinya sudah berulang kali meminta kepala desa untuk menurunkan material dan disuruh menunggu hingga saat ini tidak ada akibatnya semen sisa 34 sak membatu.
” Saluran 200 meter dan kami sudah kerja sisa 80 meter yang belum dikerjakan karna pasir habis. Kami sudah minta TPK dan Kepala desa tapi bilang nanti sampai sekarang”,ujar Thobias.
Meski menyisakan pekerjaan, pembayaran HOK sudah lunas terbayar untuk total 200 meter.
Kepala tukang untuk pekerjaan rabat, Hendrik Faot mengatakan hal yang sama. Menurutnya panjang rabat yaitu 200 meter dan sudah dikerjakan sedangkan sisa belum selesai dikerjakan 20 Meter.
Keluhan yang sama yaitu kurangnya material pasir. Sementara ada 13 sak semen yang membatu.
” Kita punya kurang pasir. Sudah sampaikan ke bapak desa tapi bilang nanti “,ujar Hendrik.
Sementara itu Ketua TPK desa Lakat, Didjon Nesimnasi dikonfirmasi via telpon membenarkan jika ada pekerjaan yang belum selesai.
Sebagai Ketua TPK dirinya sudah menyampaikan hal tersebut kepada kepala desa dan juga kontraktor.
Dijelaskan, pekerjaan rabat dan jalan satu paket dengan total anggaran Rp 244.495.000 yang dikerjakan oleh CV Gamelsia.
“Saya sudah telpon dengan kontraktor dan dia bilang harus tambah uang lagi. Saya tidak tau kontraktor omong bagaimana dengan bapak kepala desa”,ujarnya.
Didjon bahkan mengatakan dirinya hanya pengelola sedangkan keputusan sepenuhnya ada pada kepala desa.