Uncategorized

Para Preman Mendatangi Pemilik Toko Helm di Kupang dan Diancam, Polisi Pun Tidak Bisa Berbuat Banyak” Anak Pemilik Toko Trauma”

36
×

Para Preman Mendatangi Pemilik Toko Helm di Kupang dan Diancam, Polisi Pun Tidak Bisa Berbuat Banyak” Anak Pemilik Toko Trauma”

Sebarkan artikel ini

Kupang Online.Com– Sebuah Aksi premanisme kembali merajalela! Sebuah toko helm di Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, diserbu sekelompok pria berbadan kekar yang langsung menyegel toko dengan seng bekas. Pemiliknya, Benyamin, diancam, sementara anaknya kini mengalami trauma hingga tak mau pergi ke sekolah. Mirisnya, polisi yang datang ke lokasi hanya bisa diam dan tak berbuat apa-apa!

Insiden mengerikan ini terjadi pada Senin (17/2/25) pagi.

Sekitar 15 orang datang membawa peralatan lengkap, tanpa basa-basi langsung memasang tiang dan memagari halaman toko,mereka tak peduli dengan protes pemilik, bahkan mengancamnya jika berani melawan.

Benyamin, yang awalnya mencoba menegur, akhirnya hanya bisa pasrah dan menghubungi polisi, namun alih-alih mendapatkan perlindungan, ia justru melihat dua polisi yang datang tak berdaya menghadapi aksi sekelompok preman tersebut.

” Benyamin menyebut, tanah yang ditempatinya memang pernah masuk dalam sengketa pada 1986.

Tapi namun dengan putusan kalah itu menyatakan bahwa tanah yang kini ia gunakan untuk usaha berada di luar area sengketa.

” Jika ada pihak yang merasa berhak, mengapa tidak menempuh jalur hukum? Mengapa justru mengirim preman untuk mengambil alih dengan paksa dari Pemilik toko.

Denga kejadian ini membuat anak dari Benyamin mengalami trauma berat, bocah malang itu kini ketakutan untuk keluar rumah, juga takut  pergi ke sekolahnya, karena takut adanya ancaman lagi.

” Bagaimana mungkin sebuah keluarga harus hidup dalam ketakutan di tanah yang secara hukum sah bahwa mereka punya hak untuk miliki lahan tersebut.

Dalam peristiwa ini membuat keluarga  bertanya-tanya, sampai kapan premanisme dibiarkan berkuasa sampai kapan aparat hukum hanya bisa diam melihat ketidakadilan terjadi di depan mata aparar hukum.

Untuk “Benyamin” pun berharap, pihak berwenang segera bertindak tegas, apa bila jika hukum masih punya wibawa, maka mereka yang bermain di balik aksi brutal ini harus diungkap dan diproses secara hukum,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *