BeritaPemerintahan

Ketua DPRD Propinsi NTT “Bajak” Menteri P3A ke Desa Pusu, TTS, Ini Alasannya

2
×

Ketua DPRD Propinsi NTT “Bajak” Menteri P3A ke Desa Pusu, TTS, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini

Ket Foto. Nampak Menteri P3A RI, Ayu Bintang sedang menyerahkan bantuan bahan makanan tambahan kepada ibu hamil di aula kantor desa Pusu.

Laporan Reporter SUARA TTS.COM

SUARA TTS. COM | SOE – Ketua DPRD Propinsi NTT, Emi Nomlenimembajak” Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten TTS, Rabu 11 Mei 2022. Ayu Bintang yang awalnya tak memiliki agenda ke Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, “dibajak” untuk berkunjung ke Desa Pusu guna bertemu para balita stunting dan ibu hamil yang ada di Desa tersebut.

Kehadiran Ayu Bintang diharapkan bisa memberikan motivasi dan spirit kepada masyarakat Pusu dalam melakukan penanganan stunting di desa itu.

” Sebenarnya ibu menteri tidak ada jadwal ke sini (Pusu), tapi saya yang “bajak” ke sini untuk bisa ketemu mama-mama dan anak-anak di desa Pusu. Saya berharap kehadiran ibu menteri bisa memberikan motivasi dan spirit untuk pemerintah desa dan masyarakat pusu dalam upaya penanganan stunting di desa ini,” ungkap Emi yang disambut tepuk tangan masyarakat.

Ket Foto. Nampak Menteri P3A didampingi Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni saat disambut warga desa Pusu dengan tarian .

Desa Pusu sendiri lanjut Emi, menjadi desa binaan PDI Perjuangan dalam upaya menurunkan angka stunting. PDI Perjuangan memberikan makanan tambahan selama tiga bulan untuk ibu hamil dan balita di desa itu. Dalam pendampingan ini, PDI Perjuangan bekerja sama dengan para kader posyandu. Para kader mengolah dan memberikan makanan tambahan kepada para penerima manfaat.

Kedepan, PDI Perjuangan akan menggelar pelatihan untuk para ibu agar bisa memanfaatkan bahan makanan yang ada di desa guna diolah menjadi bahan makanan tambahan.

” Bahan makanan yang ada di sekitar kita sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi makanan tambahan guna mencegah stunting. Namun para ibu belum memiliki pengetahuan untuk mengolahnya. Oleh sebab itu, kedepan kita akan membuat pelatihan untuk mengolah sumber makanan yang ada di sekitar kita guna mencegah stunting,” terang politisi asal bumi cendana ini.

Ayu Bintang sendiri mengaku, senang bisa bertemu dan menyambut masyarakat pusu yang memenuhi aula kantor Desa Pusu. Dalam menurunkan stunting, Ayu mengatakan perlu kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, pihak swasta, masyarakat dan para orang tua.

Khusus bagi para suami, Ayu Bintang berpesan agar menjadi pendamping yang baik. Para suami diminta untuk tidak merokok didekat ibu hami atau itu menyusui karena dampak perokok pasif sangat luar biasa menurutnya.

” Buat para suami, tolong berhenti merokok jika istrinya sedang hamil atau menyusui. Kalau tidak bisa berhenti, minimal tidak merokok di dekat ibu hamil atau menyusui,” pesannya.

Kepala Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Oktovianus Talan mengucapkan terima kasih kepada Menteri P3A RI yang sudah menyempatkan diri hadir di Desa Pusu. Kepada Menteri P3A RI, Talan melaporkan jika jumlah kasus stunting di Desa Pusu mencapai 102 balita. Sedangkan jumlah ibu hamil saat ini berjumlah 25 ibu hamil.

Dalam upaya penanganan stunting dikatakan Talan, pihaknya dibantu oleh PDI Perjuangan yang memberikan makanan tambahan untuk ibu hami dan balita.

Kepada Menteri P3A, Talan meminta bantuan program pemberdayaan untuk kaum perempuan dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting.

” Kami dapat perhatian dari PDI Perjuangan berupa makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita stunting. Kepada ibu menteri kami minta perhatian berupa program pemberdayaan perempuan,” pinta Talan.

Pantauan SUARA TTS.COM, Menteri P3A RI hadir didampingi Ketua DPRD Propinsi NTT, Emi Nomleni, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Kadis P3A Kabupaten TTS, Linda Fobia dan beberapa kepala OPD lainnya. Kedatangan Rombongan disambut Kades Pusu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Decky Liu, Wakil Ketua DPRD TTS, Yusuf Soru dan masyarakat Desa Pusu.

Rombongan diterima dengan natoni adat dan pengalungan selendang. Pertemuan bersama Menteri P3A berlangsung di aula kantor Desa Pusu. Dalam pertemuan tersebut juga diberikan bantuan bahan makanan tambahan dari PDI Perjuangan dan Kementerian P3A. (DK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *