Berita

Kemendes PDTT Gandeng Inovator TTS Latih Poktan Noefefan Buat Pupuk Takasi.

1
×

Kemendes PDTT Gandeng Inovator TTS Latih Poktan Noefefan Buat Pupuk Takasi.

Sebarkan artikel ini

Ket Foto. Nampak suasana pelatihan pupuk Takasi di Desa Oni 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM

SUARA TTS.COM | SOE – Kementerian Desa Pembangun Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT)  menggelar kegiatan Silvospature yaitu kegiatan integrasi antara ternak, tanaman pertanian dan kehutanan yang dikembangkan di Desa Oni, Kecamatan Kualin Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mulai 31 Mei – 3 Juni 2022 benar benar memberikan bekal kepada anggota kelompok tani Noefefan.

Bagaimana tidak, selain memberikan bantuan sapi, anggota kelompok dilatih soal manajamen perkandangan, cara melihat sapi sehat atau tidak dan cara melihat sapi birahi.

Tak hanya itu, peserta diberikan pelatihan pembuatan pupuk Takasi oleh salah satu inovator TTS, Johanis Imanuel Baok.

ASN pada Balitbangda TTS itu,dihadapan para peserta mengatakan kandungan NPK terdapat dalam bahan bahan lokal yang ada di sekitar masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan untuk produksi pupuk NPK.

Bahan bahan bisa dijadikan pupuk dan kemudian dijual sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

“ Manfaatkan kotoran hewan untuk jadi pupuk. Ini juga sumber uang, tinggal masyarakat mau belajar untuk memulai”, Ujar Jhys.

Ketua BDSP Nekmese ini kemudian memperkenalkan bahan pembuatan pupuk Takasi yaitu daun daunan kering seperti daun bambu, gamal , pisang, Ilalang, kemiri, Sabuk kelapa, kotoran hewan di tambah Fermentator, dan gula pasir.

Dijelaskan untuk pembuatan, bahan bahan tersebut dicincang halus kemudian dicampur dengan gula 20 sendok dan fermentator 1 liter.

Bahan yang sudah dicampur selanjutnya ditutup menggunakan terpal dilanjutkan proses fermentasi selama 7 hari setelah sudah jadi pupuk bisa digunakan untuk semua jenis tanaman.

“Sumber pupuk semuanya ada di kita,tinggal bagaimana kita belajar dan memulai. Proses ini sangat hemat dan sederhana”,urai Jhys.

Dirinya lantas mendorong anggota kelompok untuk belajar membuat pupuk karna bisa juga jadi kebutuhan rumah tangga.Ia menegaskan,pupuk adalah sumber uang,jika masyarakat bisa produksi dalam jumlah banyak, BDSP bisa bantu pemasaran.

Lebih lanjut pria yang sudah membuat banyak inovasi ini mengatakan nama Takasi sendiri merupakan singkatan dari Tanah Kaya Nutrisi (Takasi) artinya jika tanah sudah kaya nutrisi maka ditanami tanaman apa saja pasti tumbuh.

Kepala desa Oni, Charles Hauteas mengatakan sangat penting bagi anggota kelompok mendapat pelatihan agar bisa memanfaatkan sumber daya di sekitar.

Dikatakan musim panas biasanya pakan ternak berkurang sehingga pelatihan pembuatan pakan sangat penting agar jelang musim panas peternak bisa kelola sumber daya yang ada untuk atasi kekurangan pakan.

“Biasanya masyarakat lepas sapi begitu tanpa dibekali pengetahuan tentang cara beternak”, ujarnya

Selain itu juga anggota kelompok perlu dibekali keterampilan pembuatan pupuk agar bisa memanfaatkan kotoran sapi untuk tanaman pertanian dan juga meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Ket Foto. Nampak Jhys Baok sedang memberikan pelatihan kelompok tani.

Salah satu peserta,Hero Hauteas mengaku senang karna pelatihan pupuk tidak banyak teori namun langsung praktek sehingga anggota kelompok sangat cepat paham.

Dirinya berharap ada lagi pelatihan sehingga masyarakat benar benar mahir untuk dipraktekkan kedepan.

Kegiatan pelatihan merupakan kerja sama Kementerian Desa PDTT bersama Dinas PMD TTS, Peternakan dan Balitbangda. Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Penyerasian Pemanfaatan SDA dan Lingkungan, Kemendes PDTT, DR Sumarlan dan dihadiri oleh Kadis PMD TTS Nikson Nomleni, Kadis Peternakan drh Dianar Ati, Camat Kualin Jakob Sapay.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *