BeritaPendidikan dan Kebudayaan

FISKK IAKN Kupang Gelar Seminar Konseling Keluarga, Sasar Perantau Di Labuan Bajo.

21
×

FISKK IAKN Kupang Gelar Seminar Konseling Keluarga, Sasar Perantau Di Labuan Bajo.

Sebarkan artikel ini

Ket Foto. Nampak  Tim Program Studi Pastoral Konseling FISKK,IAKN Kupang saat berpose bersama.

Laporan Reporter SUARA TTS.COM

SUARA TTS.COM | LABUAN BAJO- Tim Program Studi Pastoral Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Keagamaan Kristen (FISKK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melakukan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) di GMIT Gunung Zalmon Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, 22-23 Mei 2022.

Tim diketuai Robert G.Hilly M.Pd , dan anggota Sonia M.Nubatonis M.Pd , Irene E.Daik,S.Si-Teol, M.Psi, Yendri Abidin Nenoharan,S.Pd.K , Henderina Haba Dida.

Kegiatan seminar Minggu 22 Mei 2022 mengambil tema Konseling Keluarga sebagai Upaya Peningkatan Kesiapan diri bagi pekerja di rantau khususnya Labuan Bajo.

Ketua tim, Roberto Hilly kepada SUARA TTS.COM mengatakan PKM adalah salah satu dharma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan selain pendidikan dan pengajaran serta penelitian.

Dikatakan, kegiatan PKM dilakukan sebagai solusi atas masalah yang dihadapi para pekerja di perantauan.

Adapun tujuan kegiatan PKM ujar Robert,adalah untuk memberi solusi atas masalah masyarakat sesuai dengan bidang dan kepakaran dosen.

“Tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu destinasi pariwisata kelas “super premium” banyak orang yang tertarik untuk merantau ke daerah ini . Selain itu, ada juga jemaat yang bekerja di tempat ini karena alih tugas”, ujarnya.

Jemaat GMIT Gunung Zalmon diketahui terdiri dari pendatang dari berbagai daerah seperti Ende, Sumba, Sabu, Kupang, Rote dan lain-lain.

Lebih lanjut Robert menambahkan bekerja di perantauan memerlukan kesiapan mental dan dukungan keluarga terutama pasangan hidup. Hal ini disebabkan seorang perantau akan menghadapi situasi kehidupan yang baru ( sosial, budaya) yang menuntutnya beradaptasi dengan baik.

Disisi lain ada yang terpaksa harus meninggalkan keluarga (suami/istri) untuk bekerja. Kesiapan dan dukungan keluarga sangat diperlukan karena bagaimanapun pertengkaran yang muncul akibat keputusan merantau dapat mengganggu aktivitas kerja sehari-hari.

“Bekerja memiliki banyak manfaat baik fisik maupun psikologis. Secara fisik bekerja untuk memenuhi kebutuhan, Disisi lain bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan psikis manusia seperti meningkatkan harga diri, rasa aman, menurunkan kecemasan, meningkatkan rasa percaya diri”, tutupnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *