Berita

Event Budaya Nunleu Di Buka Asisten III Kota Kupang Dengan Minum Tuak

6
×

Event Budaya Nunleu Di Buka Asisten III Kota Kupang Dengan Minum Tuak

Sebarkan artikel ini

Kupangonline.com,KUPANG–  Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang merupakan kelurahan pertama yang menggelar event budaya etnis Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tuan rumah event budaya di Kelurahan Nunleu adalah wilayah Rukun Warga (RW) 03 dengan nuansa budaya etnis  Rote.

Warga yang hadir mengenakan busana adat Rote Ndao. Alat musik asal Rote juga dihadirkan yaitu Sasando.

Asisten III Setda Kota
Kupang, Yanuar Dalli beserta jajaran Pemerintah  Kota Kupang tiba di lokasi kegiatan disambut dengan tarian adat Rote yang ditampilkan oleh remaja-remaja Putri RW 03 Kelurahan Nunleu lengkap dengan busana adat Rote, sekira pukul 16.30 Wita, Jumat (9/8/24).
Sementara pemain musik adalah kaum pria yang  juga mengenakan busana adat Rote, termasuk Topi Ti’i Langga.

Camat Kota Raja Victor Reyneer Therik juga mengenakan Topi Ti’i Langga saat  mendampingi Asisten III Setda Kota Kupang, beserta rombongan ketika masuk di tenda kegiatan .

Asisten III Setda Kota Kupang pun dipakaikan kain tenun adat Rote dipundak kanannya oleh Ketua RW 03 Kelurahan Nunleu, Mike Boelan.

Hal yang sama juga kepada Camat Kota Raja beserta sejumlah pejabat OPD terkait yang hadir.

Asisten III bersama rombongan kemudian berjalan masuk ke kursi utama yang disediakan oleh panitia. Disaat itulah pada sisi bagian kiri dalam tenda ada dipamerkan hasil UMKM yang berjejer dan tersusun rapi diatas meja.

Kegiatan yang sarat budaya itu sebagai wujud melestarikan budaya NTT. Sebagai wujud penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir sehingga  disapa adat dengan suguhan  tuak manis yang diisi dalam wadah terbuat dari daun lontar yang disebut dengan nama Haik.

Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dalli, beserta pejabat Pemkot Kupang yang hadir pun meneguk  tuak manis tersebut.

Ketua RW 03, Kelurahan Nunleu, Ibu Mike Boelan, mengatakan bahwa dalam suasana penuh suka cita dan syarat dengan kehangatan cinta, atas nama warga Kelurahan Nunleu menyampaikan selamat datang dalam acara event budaya di RW 03 Kelurahan Nunleu.

” Event budaya ini sebagai implementasi mempertahankan seni  budaya bangsa yang beranekaragam dalam suatu tatanan  Bhineka Tunggal Ika,” jelasnya.

Ucapan  terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah mengajak masyarakat untuk berupaya membangkit semangat masyarakat mempertahankan khazanah budaya.
Kegiatan ini juga untuk mengajak masyarakat menjaga eksistensi budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa yang berbudaya.

Tujuannya agar generasi penerus kita tidak terkontaminasi dengan budaya barat. Karena itu, dalam setiap kesempatan mesti berusaha untuk memperkenalkan kepada anak cucu agar mereka mencintai budaya bangsa sendiri, baik itu lagu-lagu daerah, busana adat dan tarian-tarian adat daerah.

Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dalli, mengatakan bahwa sejak awal digagas event budaya di Kota Kupang untuk melestarikan seni budaya. Didalamnya ada pergerakan UMKM.

Event budaya ini juga diarahkan adanya kalender event. Ini bisa ditetapkan kalender event.

” Inilah yang akan kita kerjakan bersama,” ujarnya.
Harusnya dievaluasi oleh Dinas Pariwisata supaya tujuan dapat tercapai.

Yanuar,  menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu melancarkan kegiatan ini.
Ungkapan yang sama juga kepada para pelaku UMKM yang turut memeriahkan, semoga kegiatan ini tetap dijaga dengan baik.

Perayaan hari ini bertepatan menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-79, mari kita semua berdedikasi sukseskan kegiatan ini,” pintanya.

Ketua Panitia Pelaksana Event Budaya, Paulus Nggadas selaku  Ketua Panitia, sekaligus Ketua RT 15/RW 03 Kelurahan Nunleu, menjelaskan bahwa Event budaya etnis ini adalah program Pemerintah Kota Kupang dengan maksud melestarikan seni budaya bangsa yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh Kelurahan di Kota Kupang.

Dalam kegiatan Event budaya etnis Rote  di Kelurahan Nunleu digelar selama  dua hari Jumat tanggal 9-Sabtu tanggal 10 Agustus 2024,” jelasnya.

Lomba Fashion Show kategori usia 5-12 tahun dengan menampilkan busana Flobamorata.
Lomba tarian FOTI yang merupakan tarian ciri khas Rote dengan diiringi musik gong.

Lomba fashion show kategori dewasa dan pasutri (pasangan suami istri) dengan mengenakan busana adat.

Selain itu ada pameran UMKM yang menghadirkan aksesoris seperti anting, gelang,kalung, tas, yang terbuat dari tenun ikat dan lainnya.( Tim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *