Berita

Dampak Cuaca Ekstrim Di TTS, Satu Warga Terbawa Banjir, jembatan Boking Putus Total

1
×

Dampak Cuaca Ekstrim Di TTS, Satu Warga Terbawa Banjir, jembatan Boking Putus Total

Sebarkan artikel ini

Ket Foto. Nampak jembatan Boking yang ambruk 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota

SUARA TTS. COM | SOE – Cuaca ekstri yang disebabkan adanya gelombang Russbye menyebabkan Kabupaten TTS dalam sepekan terakhir terus diguyur hujan. Akibat hujan yang turun dengan intensitas sedang tersebut, menyebabkan beberapa titik di wilayah selatan kabupaten TTS tergenang Banjir. Selain menyebabkan banjir, beberapa ruas jalan, baik yang berstatus kabupaten, Propinsi maupun jalan negara mengalami kerusakan. Selain itu, satu warga Desa Anin, Kecamatan Amanatun Selatan hanyut terbawa banjir.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu mengatakan, pihaknya hingga kini masih melakukan pencairan terhadap satu warga amanatun selatan yang hilang usai terbawa banjir. Untuk memaksimalkan upaya pencarian, pihaknya juga meminta bantuan tim SAR.

 

“ ada satu warga amanatun selatan yang hanyut terbawa banjir saat hendak melintas di kali. Kita sudah melakukan upaya pencarian tiga hari terakhir tapi belum ditemukan. Sehingga kita melakukan koordinasi dengan tim SAR untuk membantu kita dalam melakukan pencarian terhadap korban,” ungkap Yeri kepada SUARA TTS. COM, Jumat 1 Juli 2022.

Selain itu, cuaca ekstrim juga menyebabkan jembatan Boking putus total. Sebagian badan jembatan terlepas sehingga akses jalan tersebut tak bisa dilewati. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Propinsi NTT dan Dinas PU Propinsi guna melakukan penanganan.

“ hari ini tim dari BPBD Propinsi dan Dinas PU Propinsi juga akan turun ke Boking guna melihat kerusakan jembatan Boking agar bisa dilakukan penangan,” terangnya.

Selain itu, beberapa ruas jalan juga mengalami kerusakan akibat longsor seperti di titik Desa Mio, Polen, Amanatun dan Kie.

Untuk jalan Kabupaten, BPBD Kabupaten sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten guna melakukan penanganan.

“ Untuk jalan kabupaten yang rusak akibat longsor, kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PU Kabupaten sehingga bisa dilakukan penangan,” terangnya.

Sementara banjir di wilayah selatan (Amanuban Selatan dan Kualin) disebabkan oleh luapan air dari kali. Tinggi genangan sendiri berkisar 10 hingga 20 cm. Sejauh ini belum dilakukan evakuasi terhadap masyarakat karena kondisi masih aman.

“ kalau banjir di selatan disebabkan karena luapan air dari kali. Luapan ini terjadi akibat hujan yang turun secara terus menerus beberapa hari terakhir ini. Tapi sejauh ini kondisi masih aman,” pungkasnya. (DK)

Editor.Erik Sanu

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *