BeritaPemerintahan

Beda Data Luas Lahan Jagung Disampaikan ke Gubernur, Ternyata Ini Yang Terjadi

1
×

Beda Data Luas Lahan Jagung Disampaikan ke Gubernur, Ternyata Ini Yang Terjadi

Sebarkan artikel ini

Ket foto : Nampak Asisten 1 Setda TTS,Semuel Fallo saat memimpin rapat 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM, Erik Sanu.

SUARA TTS.COM | SOE – Pemerintah Daerah Kabupaten TTS menggelar rapat guna menindaklanjuti petunjuk Gubernur NTT terkait rencana pengembangan murni jagung di Kabupaten TTS tahun 2023 seluas 5.045ha.

Rapat dipimpin oleh Asisten 2 Sekda TTS, Drs. Semuel L. I Fallo, M.Si bertempat di ruang rapat Sekda TTS pada hari Senin 28 November 2022.

Hadir dalam rapat  tersebut antara lain Kadis TPHP TTS Otniel Neonane, Kadis Peternakan & Keswan drh Dianar Ati, Kadis PMD Kristian Tlonaen, Kepala Balitbangda Jack Benu, Kepala Bappeda Johanis Benu, Sek Ketahanan Pangan, Kabag PSDA dan Kabag Pem.

Bupati TTS Egusem Pieter Tahun melalui Kabag Ekonomi dan SDA, Ardi Aprianus Benu,S.Sos kepada SUARA TTS.COM Kamis 1 Desember 2022 mengatakan rapat ini bertujuan untuk menyiapkan data Bapeda terkait perbedaan persepsi penyampaian data persiapan lahan tanam jagung masyarakat yang disampaikan oleh Kadis TPHP TTS kepada Gubernur NTT pada kunjungan kerja dan penanaman jagung di Desa Kiufatu,Kecamatan Kualin.

Selain itu juga penyampaian data yang berbeda dari laporan Kadis TPHP  oleh  Bupati TTS kepada Gubernur NTT saat itu via telpon.

“sesuai klarifikasi Kadis TPHP TTS saat rapat dimaksud adalah bahwa apa yang disampaikan oleh Kadis TPHP  dan Bupati TTS sebenarnya tidak salah akan tetapi tidak ada kesempatan untuk klasifikasi kepada Gubernur saat itu sehingga terjadi perbedaan persepsi. Namun  semua sudah terklarifikasi secara tertulis ke Gubernur”,ujar Ardi.

Terkait target Gubernur NTT untuk pola pengembangan murni  pengembangan jagung di Kabupaten TTS pada Tahun 2023 seluas 5.045 Ha. Bupati kemudian memberikan petunjuk  bahwa pada  tahun 2023 nanti seluruh potensi yang ada akan dioptimalkan sehingga direncanakan per Desa 40 ha sehingga jika 40 X 266 = 10.640 Ha.

Untuk mencapai target ini maka pemerintah  berupaya melalui sharing dana dari APBD maupun APBDES setiap Desa yang tentu juga memperhatikan ketentuan Permendes RI Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023.

Sementara itu Kadis TPHP Otniel Neonane dalam klarifikasi pada rapat tersebut mengatakan target TJPS musim tanam Oktober 2022-Maret 2023 dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov NTT 5.045 s/d saat kunjungan Gubernur 206,95 Ha sehingga dirinya menjawab 200 Ha lebih dan juga di 2023 untuk APBD Kabupaten.

Rencana intervensi sesuai dengan anggaran yang tersedia 200 Ha lebih sedangkan target untuk TTS secara keseluruhan musim Tanam Okt 2022-Maret 2023: 76.522 Ha realisasi s/d saat rpt klarifikasi 14.000 Ha lebih.

Ia juga menjelaskan  bahwa ada 2 pola pengembangan jagung yang sementara digalakan yakni  Program Gubernur NTT yang dikenal dengan  Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Pola pengembangan murni untuk Ketahanan Pangan masyarakat.

Dikatakan program TJPS itu sendiri bertujuan untuk selain adanya ketersediaan pangan juga untuk peningkatan Ekonomi masyarakat sehingga dilakukan dengan pola kemitraan antara Pemerintah Daerah,  Of thacker dan Bank NTT melalui fasilitasi kredit Tani Merdeka.

Sedangkan pola kedua adalah pola pengembangan murni yang bertujuan untuk mengantisipasi krisis Pangan di tahun 2023.(Sys).

Respon (1)

  1. Kalau boleh saran, Bapak Kadis sebagai SKPD teknis harus selalu memiliki data valid dan terkini dan dibawa kapan saja dan di mana saja, sehingga tidak terjadi seakan-akan Bapak Kadis menjatuhkan pimpinannya di depan Gubernur, bahkan nitizen, sebab peristiwa gubernur telepon bupati, sda viral dan ini sama halnya bapak Kadis tdk menjaga wibawah atasannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *