Berita

Air Mata Marselina Warnai Malam Renungan AIDS di TTS

2
×

Air Mata Marselina Warnai Malam Renungan AIDS di TTS

Sebarkan artikel ini

Ket Foto :Nampak Marselina Nomleni sedang menghapus air matanya dengan menggunakan tisu saat memberikan testimoni di malam renungan AIDS.

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Marselina Nomleni, penderita HIV tak kuasa menahan air matanya saat memberikan testimoni di malam renungan AIDS yang berlangsung di aula Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP), Kamis 1 Desember 2022 malam. Marselina tak kuasa saat menceritakan kepergian suami dan dua orang anaknya akibat virus HIV.

“ Saya kehilangan dua anak perempuan dan suami saya akibat virus HIV. Kedua anak perempuan saya meninggal tak lama setelah dilahirkan karena saya dan suami belum sadar jika kami terinfeksi virus HIV,” ungkap Marselina sambil meneteskan air matanya.

Marselina sempat sekarat akibat virus HIV. Dirinya dibuat tak berdaya dan hanya bisa terbaring akibat tubuhnya digerogoti virus HIV.

“ Saya sudah nyaris putus asah dan pasrah jika harus meninggal akibat virus HIV. Saya sudah berpesan kepada mama mantu saya agar menguburkan saya di Soe jika saya meninggal. Karena saat saya sekarat itu, saya berada di Jakarta,” tuturnya.

Namun setelah mengkonsumsi obat, perlahan kondisi Marselina mulai membaik. Tak terasa, sudah 16 tahun Marselina hidup dengan rutin mengkonsumsi obat ARV untuk menekan perkembangbiakan virus HIV.

“ Tak terasa sudah 16 tahun saya mengkonsumsi obat ARV secara rutin. Dan puji Tuhan hingga saat ini saya masih diberikan karunia kehidupan. Saya sudah berjanji, hidup saya yang tersisa ini akan baktikan untuk saudara-saudari saya yang terinveksi HIV/AIDS. Saya ingin mendampingi dan memberikan mereka semangat agar tetap memiliki harapan,” sebutnya.

Dirinya berharap kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan dan memberikan stigma negatif berlebihan kepada para penderita HIV/AIDS. Dirinya meminta agar semua pihak memberikan semangat dan dukungan kepada para penderita HIV/AIDS agar tetap semangat memperjuangkan hidup mereka.

“ Kami bukan sampah atau sesuatu yang menjijikkan sehingga harus dikucilkan atau dihina. Kami sama seperti yang lain. Kami butuh dukungan dan semangati dari sesama kami,” pintanya dengan suara terbata-bata akibat menangis.

Ket foto: Nyalakan lilin, nampak direktur Yayasan SSP, Rambu Mella sedang menyalahkan lilin di malam renungan AIDS

Direktur Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP), Rambu Mella dalam sambutannya mengatakan, malam renungan AIDS merupakan bagian dari kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan (HAKTP). Kampanye HAKTP sendiri dimulai dari 25 November hingga 10 Desember mendatang. Dimana selama 16 hari tersebut, ada berbagai peringatan hari raya besar internasional.

Tujuan kampanye 16 HAKTP lanjut Rambu yaitu, pertama untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat jika kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM. Kedua, mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan bagi perempuan korban kekerasan. Ketiga, Mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Keempat, Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan wabah HIV yang berbahaya bagi manusia.

“ Malam renungan AIDS dalam rangka peringkat hari AIDS internasional ini merupakan bagian dari kampanye 16 HAKTP,” jelas Rambu.

Dalam kesempatan tersebut, wanita berkaca ini mengajak semua pihak untuk melawan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Semua pihak diminta untuk bergandengan tangan berkontribusi dalam mengakhiri penyebaran HIV.

“ jangan ada lagi diskriminasi atau stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS. Sudah saatnya kita semua bergandengan tangan mengakhiri penyebaran virus HIV,” ajaknya.

Ditambahkan Sekertaris Sekertariat KPAD Kabupaten TTS, Okto Nabunome, KPAD terus berupaya melakukan sosialisasi guna memberikan informasi dan menyadaran masyarakat terkait penyakit HIV/AIDS.

Selain itu, KPAD juga mendampingi dan memfasilitasi para penderita HIV/AIDS agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Selain itu, berbagai kegiatan bersama penderita HIV/AIDS juga digelar untuk memotivasi dan memberikan semangat kepada para penderita HIV/AIDS.

“ Kita terus menggelar sosialisasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit HIV/AIDS,” sebut Okto.

Pantauan SUARA TTS. COM, diawal renungan, diputar video kesaksian dua orang yang terinveksi virus HIV. Dimana video itu memberikan pemahaman terkait HIV dan cara penularannya serta memberikan motivasi bagi para penderita HIV/AIDS agar tetap positif dan semangat. Dalam acara tersebut, juga dinyalakan lilin sebagai simbol dukungan kepada para penderita HIV/AIDS. Hadir dalam kegiatan tersebut, Para tokoh agama, Sekertaris KPAD Kabupaten TTS, Okto Nabunome, kelompok dampingan SSP dan para penderita HIV/AIDS sekabupaten TTS.

Kegiatan malam renungan ini, merupakan kerja sama antara Yayasan SSP, Sekertariat KPAD Kabupaten TTS dan BROT fot die welt. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *