BeritaPendidikan dan Kebudayaan

HUT PGRI ke 77, 16 Guru SMA Kristen Kesetnana Bersaing Dalam Lomba Menyanyi Solo.

6
×

HUT PGRI ke 77, 16 Guru SMA Kristen Kesetnana Bersaing Dalam Lomba Menyanyi Solo.

Sebarkan artikel ini

Ket Foto : Nampak acara pembukaan lomba solo antar guru dan pegawai di SMA Kristen Kesetnana 

Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.

SUARA TTS.COM | SOE – Dalam rangka memperingati HUT PGRI ke 77 dan Hari Guru Nasional,SMA Kristen Kesetnana, Kabupaten TTS mengelar kegiatan lomba solo antar guru dan pegawai SMA/SMP yang bernaung dibawah Yayasan Agape.

Kegiatan lomba rencanannya dilaksanakan pada 25-26 November 2022, bertempat di Aula sekolah setempat. Hadir pada kesempatan itu,ketua yayasan Agape Gret Daniel, Sesepuh SMK Kristen Yeheskial Tiumlaufi dan undangan lainnya. Peserta berjumlah 16 orang  mengikuti lomba dengan sumber dana berasal dari dana Bos dan Komite sebesar 10 juta rupiah.

Para peserta lomba menyanyi solo tersebut dinilai oleh dua orang juri masing masing Eudia Oematan, Julius Faot.

Ketua panitia kegiatan lomba,Olpi Kabnani,S.Pd dalam laporannya mengatakan HUT PGRI dan hari guru diperingati setiap tahun guna mengenang jasa para guru.Hal ini juga  untuk mengajarkan kepada siswa agar tau cara berterima kasih kepada  guru karna  manusia dinilai tidak terpelajar jikalau tidak dididik dan diajarkan oleh guru.

Adapun tujuan kegiatan selain mengenang jasa guru,juga untuk menambah rasa terima kasih kepada guru.Selain itu juga melalui HUT PGRI dan HGN menjadi momen untuk bagiamana menggali potensi yang ada dalam lingkungan pendidikan.

Dikatakan, kegiatan ini bukan menjadi awal namun rencananya kedepan akan diadakan lomba solo antar guru tingkat Yayasan Agape.

Sesepuh kompleks Kristen, Yeheskiel Tiumlaufi dalam sambutannya mengatakan dirinya masih punya tanggung jawab untuk membina kompleks Kristen.

Ket Foto : Nampak sesepuh kompleks Kristen, Yeheskiel Tiumlaufi saat memberikan sambutan .

Terkait HUT PGRI ke 77 dan HGN menurut Yesaya,  guru adalah cahaya yang menerangi kegelapan. Semua siswa ada karna masih ada kegelapan namun ketika dididik dan dibina maka munculah terang.

Lebih lanjut dikatakan di sekolah tidak hanya memberikan ilmu kepada siswa tapi setelah itu perlu diterapkan sehingga menjadi terampil. “Ini kesempatan untuk tampil, jadi tidak hanya mengajar. Ini juga bisa melatih anak anak”, ujarnya.

Menurut Yeheskiel, upaya guru yang begitu berjerih lelah mendidik siswa namun dengan demikian akan melahirkan generasi yang tangguh dan punya jiwa besar sehingga bisa tampil di manapun berada.

Ia lantas berpesan kepada para guru agar mendidik, melatih,dan membina siswa dengan penuh rasa kasih sayang.

“Didik,latih,dan binalah mereka, untuk anak anak hormati dan hargailah guru karena mereka melahirkan otak dan kepribadian. Guru harus memberi inspirasi kepada para siswa dan kegiatan lomba ini bisa bangkitkan semangat bagi seluruh siswa”,ujarnya lagi.

Diakhir sambutannya, Yeheskial minta para guru tetap berpikir dan bekerja sederhana namun fokus pada tujuan.Dirinya berharap kegiatan lomba bisa berjalan dengan baik hingga selesai.

Ket foto: Kepala SMA Kristen Kesetnana,Eudia Oematan,S.Pd

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Kristen Kesetnana, Eudia Oematan,S.Pd kepada SUARA TTS.COM mengatakan lomba menyanyi solo dipilih untuk membangkitkan semangat para yang selama ini berjibaku dengan tugas mendidik siswa.

Ia mengaku kegiatan ini merupakan perdana dan akan ada evaluasi usai kegiatan. “Harapan saya mudah mudahan guru termotivasi usai ikuti kegiatan ini. Kami bersyukur karna sejarah perjalanan guru dalam wadah PGRI bisa mencapai usia ke 77 dihargai pemerintah”, ujarnya. (Sys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *