Ket Foto : Nampak Suasana sebelum digelar deklarasi Desa Anti Politik Uang di Aula Kantor Desa Boti
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu.
SUARA TTS.COM | SOE – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) bersama Bawaslu Provinsi NTT melakukan deklarasi Desa Anti Politik Uang (APU) Pemilu 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu 14 September 2022, bertempat di Aula Kantor Desa Boti, Kecamatan Ki’e.
Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut dari berbagi elemen masyarakat desa Boti yang terdiri dari Tokoh masyarakat, Tokoh adat,Tokoh agama,tokoh pemuda dan tokoh perempuan,serta pimpinan partai politik tingkat desa.
Ket Foto: Spanduk deklarasi Desa Anti Politik Uang .
Kepala Desa Boti, Balzasar O.I Benu sangat menyambut baik dipilihnya Boti untuk menggelar deklarasi Desa APU.
Menurutnya, selama ini hak masyarakat dieksploitasi untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu sedangkan kepentingan masyarakat diabaikan.
” biasanya kalau hajatan, berbagai cara digunakan sehingga masyarakat tidak bebas menentukan pilihan,karna itu perlu edukasi seperti ini”,ujar pria yang bisa dipanggil Oby ini.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi dari Bawaslu NTT maupun Bawaslu TTS, masyarakat dapat mengerti dan bisa menyampaikan lagi kepada sesama terkait anti politik uang.
Lebih lanjut dikatakan usai kegiatan sosialiasi Desa APU, pihaknya akan bersama masyarakat yang hadir kembali mengkampanyekan anti politik uang di jelang pemilu 2024.
Ket Foto : Ketua DPD Partai Perindo TTS, Marthen Natonis,S.Hut, M.Si.
Deklarasi Desa APU mendapat dukungan dari DPD Partai Perindo Kabupaten TTS. Melalui Ketua DPD,Marthen Natonis,S.Hut M.Si, kepada SUARA TTS.COM mengatakan gerakan perlawanan terhadap praktek politik uang akan semakin kuat apabila didukung oleh semua pihak. Oleh karena itu, Partai Perindo sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Bawaslu TTS.
Mantan ASN ini berharap setelah deklarasi Desa Anti Politik uang bisa mewujudkan kesadaran masyarakat untuk tidak mudah menerima uang terkait politik. Selain itu juga menjadi pemahaman masyarakat untuk aktif mengawasi dan mencegah terjadinya politik uang.
“kita berharap tidak hanya Desa Boti tapi kegiatan ini bisa digelar di desa desa lainnya di wilayah TTS. Ini sangat positif”,ujar Marthen.(Sys).