BeritaPendidikan dan Kebudayaan

Segel Ruang Kelas SMP Satap Oelali Dibuka, KBM Kembali Normal

3
×

Segel Ruang Kelas SMP Satap Oelali Dibuka, KBM Kembali Normal

Sebarkan artikel ini

Ket Foto : Nampak Suasana di SMP Satap Oelali, Kecamatan Santian 

Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota.

SUARA TTS. COM | SOE – Tim dari Dinas Pendidikan Kabupaten TTS berhasil melakukan dialog dengan pihak keluarga Yesaya Ato yang sempat menyegel ruang kelas SMP Satap Oelali, Senin 12 September 2022. Usai berdialog, pihak keluarga Yesaya akhirnya mau membuka segel tiga ruang kelas tersebut.

Kepada SUARA TTS. COM, via pesan SMS, Yesaya mengatakan, tim dari Dinas pendidikan yang dipimpin Kabid Diken bersama Kasekur telah melakukan dialog dengan masyarakat. Hadir juga dalam kesempatan tersebut, kepala Desa Manufui bersama para perangkat desa. Dalam dialog tersebut telah disepakati untuk membuka segel tersebut.

“ kemarin (Senin) sudah ada pertemuan dan sudah ada kesepakatan untuk membuka segel tersebut pada Senin Sore,” tulis Yesaya.

Terpisah, salah seorang guru di SMP Satap Oelali, Meri membenarkan jika segel tiga ruang kelas telah dibuka. Hari ini, Selasa 13 September 2022, aktivitas KBM di kelas sudah kembali normal.

“ segel sudah dibuka kemarin sore kakak. Hari ini KBM sudah kembali normal,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, SMP Satap Oelali, Desa Manufui, Kecamatan Santian disegel keluarga Yesaya Ato sebagai buntut dari pencopotan Yeyasa dari posisi kepala sekolah. Pihak keluarga diduga kesal karena posisi Yesaya digantikan Hesron Dias padahal masa jabatan Yesaya masih tersisa 1 tahun lebih.

Aksi penyegelan tersebut terjadi pada Jumat 9 September 2022 sore. Menggunakan balok kayu, pihak keluarga Yesaya menyegel pintu masuk ruang kelas. Hingga saat ini, tiga ruang kelas sekolah tersebut masih tertutup balok kayu sehingga aktivitas KBM tidak bisa berjalan.

Meri, salah satu guru di sekolah tersebut menceritakan, Jumat sore dua saudari perempuan Yesaya Ato, Antoneta Ato dan Ana Ato menyegel pintu masuk ke ruang kelas. Akibatnya, baik para murid dan guru tidak bisa masuk ke ruang kelas. Sejak Sabtu 10 September hingga Senin 12 September, aktivitas KBM di sekolah tersebut tidak bisa berjalan. (DK)

Editor : Erik Sanu 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *