Ket Foto: Nampak Seffher Nomleni saat mendatangi SPKT Polres TTS untuk membuat laporan polisi
Laporan Reporter SUARA TTS.COM,Erik Sanu
SUARA TTS.COM | SOE – Seffher Nomleni,sopir Wakil Ketua DPRD TTS melaporkan kasus pengeroyokan terhadap dirinya di Polres TTS, Selasa 30 Agustus 2022.
Effher dikeroyok oleh Viktor Soetedjo cs. Salah satu pelaku pengeroyokan Viktor Soetedjo diduga adalah pemilik hotel Mahkota Plaza SoE.
Laporan kasus pengeroyokan di SPKT Polres TTS dengan nomor STTLP/823/VIII/2022/RES TTS.
Effher kepada wartawan menjelaskan kronologis tindakan pengeroyokan bermula ketika dirinya mendatangi hotel Mahkota Plaza Soe sekitar pukul 09:00 WITA. Ia datang untuk menjemput adik perempuannya yang selama ini bekerja di hotel tersebut.
Setibanya di sana pemilik hotel yang diketahui bernama Viktor Soetedjo tidak bersedia untuk korban membawa pulang adik perempuannya itu. Terjadilah perdebatan antara korban dan pelaku. Saat berdebat, datanglah sejumlah wanita dan laki-laki menghampiri tempat korban dan pelaku.
Perdebatan pun bersama beberapa orang di hotel saat itu semakin panas sehingga orang-orang yang terlibat perdebatan mengatakan akan menghubungi polisi. Tak lama berselang, datang seorang lelaki yang diduga seorang anggota polisi. Setibanya anggota polisi itu memegang tangan korban lalu korban dipukuli oleh para terlapor.
“Waktu itu ada yang bilang polisi datang pakai pakaian preman. Datang pegang saya punya tangan, lalu ada falungku saya dibibir dan di belakang. Saya langsung jatuh di lantai, kemudian tangan saya dilepas langsung saya jalan. Saya dengar yang ikut pukul saya itu adalah kakak dari Viktor Soetedjo yang punya pabrik air kemasan SoE Vita,” jelas Effher.
Sebelum terjadinya kasus pemukulan, terdapat sejumlah wanita yang diduga adalah keluarga dari Viktor Soetedjo, berupaya menyakiti korban dengan mencakar tangan korban, serta menarik-narik baju korban hingga nyaris sobek.
“Ada ibu-ibu yang marah-marah dan cakar tangan saya. Dong juga tarik-tarik saya punya baju sampai baju saya mau robek,” ujar Effher
Tidak terima dengan tindakan premanisme yang dilakukan para pelaku, korban lantas melaporkan kasus pengeroyokan ini ke pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
Korban mengaku tujuan kedatangan menjemput adik perempuannya yang bekerja di hotel tersebut secara baik-baik. Sehingga jika terdapat persoalan, tentunya harus diperbincangkan baik-baik, bukan dengan bertindak brutal dan main hakim sendiri seperti yang dilakukan para pelaku.
“Saya berharap agar pihak kepolisian, memproses tindakan premanisme para pelaku, agar mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sesuai aturan yang berlaku “Ujar Effher.(***)