Ket. Foto : Alfred Baun, Ketua Araksi
Laporan Reporter SUARA TTS. COM, Dion Kota
SUARA TTS. COM | SOE – Ketua Araksi, Alfred Baun mengaku, kecewa berat dengan kenerja panitia angket DPRD TTS. Pasalnya setelah 62 hari terbentuk, tidak ada hasil yang didapat dari kerja panitia angket. Ketua Panitia angket DR. Marthen Tualaka justru mengaku, panitia angket selama ini belum bekerja karena ketiadaan anggaran.
“ saya rasa lucu dan aneh kalau panitia angket alasan tidak ada uang. Orang mereka (DPRD) yang punya hak anggaran. Kalau kayak kami orang biasa yang bilang tidak ada uang wajar. Ini anggota DPRD yang sebut tidak ada uang inikan aneh. Apa lagi panitia angket ini melakukan tugas sesuai regulasi, mana tidak uang,” ungkap Alfred sambil menggelengkan kepalanya.
Dirinya meminta panitia angket harus menjelaskan, secara terbuka kepada publik terkait hasil kerja angket selama ini. Apa kendalanya, apakah ada hasilnya atau benar nol besar seperti dugaan banyak orang.
“ panitia angket harus jelaskan kepada publik, secara terbuka apa hasil kerjanya. Jangan sedikit-sedikit bawah nama rakyat, nama lembaga tapi kerja tidak betul,” ujar Alfred dengan nada kesal.
Araksi dikatakan Alfred, memberikan waktu 1 kali 24 jam untuk panitia angket menjelaskan secara terbuka kepada publik. Jika tidak, Araksi akan mendatangi gedung DPRD TTS untuk menanyakan hal itu langsung kepada panitia angket.
“ kalau 1 kali 24 jam panitia angket tidak ada penjelasan kepada publik, maka kita akan datangi panitia angket untuk minta penjelasan,” tegas mantan anggota DPRD Propinsi NTT ini.
Dirinya juga mengingatkan DPRD TTS untuk tidak menggunakan hak angket sebagai alat untuk pukul-peluk Bupati TTS agar kepentingan pribadi diakomudir.
“ jujur saja kita juga rasa aneh, diawal panitia angket begitu menggebu-gebu, namun di tengah jalan tiba-tiba dingin. Apa lagi di tengah jalan lahir Perbup 11 lagi. Di dalam panitia angket itu ada dua doktor, pak Uksam dan Pak Marthen mana angket tidak ada hasil,” pungkas Alfred.
Diberitakan sebelumnya, Meski sudah terbentuk sejak 60 hari lalu, namun hingga kini panitia angket belum bekerja. Padahal, panitia angket sebelumnya sudah meminta dokumen terkait hilangnya anggaran pekerjaan jalan Bonleu, memanggil sejumlah pimpinan OPD terkait dan juga melakukan konsultasi hingga ke Kemendagri dan Komisi III DPR RI. Namun oleh Marthen Tualaka selaku ketua panitia angket menyebut panitia angket belum bekerja.
“ Kita belum bekerja. Bukan kerja tapi hasil nol. Ini karena ada kendala regulatif yang dihadapi Sekertariat dewan yang memfasilitasi panitia angket. Untuk kendalanya seperti apa nanti langsung tanya ke Sekertariat saja biar lebih jelas. Namun kita memang terkendala anggaran,” ungkap Marthen kepada SUARA TTS. COM, Rabu 8 Juni 2022. (DK)