KupangOnline.Com– Dalam kaitannya dengan polemik penggunaan dana syukuran gubernur dan wakil gubernur NTT tanggal 1 Maret 2025, Sekda Provinsi NTT, Kosmas Lana dalam jumpa Pers , Kamis Pagi (27/2/25) Ia menegaskan, bahwa alokasi anggaran dari APBD Provinsi NTT hanya Rp 200 juta.,pesta rakyat tidak tidak menggunakan APBD sama sekali.
” Dengan acara penjemputan dan syukuran telah disiapkan dana dari APBD hanya Rp 200 juta selebihnya untuk pesta rakyat bukan dari dari APBD,” katanya.
Kosmas, menjelaskan, bahwa sesuai rencana kedatangan gubernur dan wagub
Sabtu tanggal 1 Maret 2025 akan melalui terminal umum bukan VIP.
Nanti di sana diterima selayaknya protokoler pemerintahan, dihadiri para pejabat dan akan diterima juga oleh penyandang disabilitas dari dinsos provinsi untuk masuk terminal umum,” ujar Kosmas.
Setelah tiba di depan di jalan Eltari depan kantor gubernur, gubernur dan wagub bersama ibu diarah menuju gedung Sasando oleh anak sekolah yang mewakili 22 kabupaten dan kota yang disiapkan oleh Dina P dan K, sebelum diterima sekda dan para pejabat di kantor gubernur dan selanjutnya sarapan pagi bersama apa adanya,” ungkapnya.
” Setelah itu dilanjutkan dengan setijab para kepala daerah kecuali Belu, dilanjutkan dengan pelantikan ketua TP PKK kecuali kan Belu dan diakhiri makan siang bersama.
Setelah itu jam 16. 00 sore akan menuju rujab gubernur dan diterima di sana yang dilanjutkan dengan misa syukur dan pemberkatan rujab. Dan ada jamuan makan malam di aula rujab dan pukul 8.00 WITA dimulai dengan pesta rakyat,” papar Kosmas.
Sementara Panitia Pesta Rakyat, Heru Restu Dupe juga kembali menegaskan, bahwa Pesta Rakyat sebagai wujud ucapan syukur beliau berdua melibatkan UMKM Kota Kupang, ada ratusan UMKM yang dihadirkan.
‘ Dan tidak menggunakan dana APBD dan mulai pada pukul 20.00 WITA untuk menghormati teman -teman muslim buka puasa.
Pesta Rakyat ini menghadirkan artis lokal dan artis nasional dalam acara hiburan. Dan juga ada pembagian sembako oleh tim Melki-Johni untuk masyarakat yang kurang mampu,” jelasnya.
Sementara eks ketua tim pemenangan Melki – Johni, Frans Sarong menjelaskan, Pesta Rakyat didahului pembagian sembako; lalu hadirkan lebih dari 100 UMKM yang menyiapkan berbagai sajian secara gratis bagi segenap pengunjung Pesta Rakyat.
Menurutnya, Jasa keringat UMKM dimaksud sepenuhnya ditanggung secara gotong royong oleh Melki -Johni bersama keluarga,Pengunjung pun menikmati berbagai hiburan.
Kesemuanya itu, lanjut Frans Sarong setidaknya menyiratkan tiga makna di dalamnya, yakni:
Berbagi kebahagiaan
wujud kedalaman empati Melki -Johni atas keprihatinan atau kesulitan hidup yang sedang mendera sekelompok sesama di NTT, termasuk mereka yang mungkin terdampak efisiensi anggaran seturut Inpres No 1/2025.
wujud komitmen Melki – Johni perkuat ekonomi rakyat melalui UMKM. Alasannya jelas, karena UMKM telah terbukti tetap kokoh sebagai pondasi ekonomi rakyat terutama saat krisis.( X )