Kupangonline.com-Lembata-Seorang Nasir Laode dari sudut pandang historis kontestasi Pilkada di Lembata memiliki cukup bekal.
Pada masa kepemimpinan Andreas Duli Manuk, dalam kebijakan politik lebih memberi ruang kepada yang selain berdarah cina termasuk kepada Nasir Laode.
Andreas Duli Manuk bagaikan payung politik bagi seorang Nasir Laode dalam menumbuhkan kembangkan perekonomian di Lembata.
Perang politik Andreas Duli Manuk dan Piter Boli Keraf masa itu yang harus mengorbankan terbakar habis sentral perekonomian ibu kota Lembata menjadi bukti kesetiaan seorang Nasir Laode dalam menjaga stabilitas politik di Lembata umumnya dan kota Lewoleba khususnya.
Setelah selesainya masa Adreas Duli Manuk dan Lembata mengganti kepemimpinan di beberapa periode, perubahanš kebijakan politik dalam berbagai sektor khususnya perekonomian begitu berbeda, yang kemudian mengharuskan Nasir Laode jatuh bangun dalam peran politiknya.
Dengan cukup bekal meyakinkan tekad beliau untuk kembali berkompetisi di Pilkada 2024 menjadi Cawabup.
Berkompetisi dengan 5 calon lainnya menjadi keuntungan buat beliau dalam membentuk formasi agar dapat finis sebagai winner di kontestasi kali ini.
Bagi politisi-politisi pemula baik sebagai ketua atau anggota partai maupun timses yang terlibat dalam Pilkada Lembata kali ini mendapat pelajaran penting bahwasanya ini soal memilih seorang pemimpin di Lembata bukan Legislatif
keterwakilan desa sehingga tidak hanya kuat secara finansial tetapi juga sangat penting untuk mengenal dan mengamalkan sejarah.***