Berita.caleg.co.id-Jakarta, 28 Oktober 2023, Badan Persaudaraan Antariman (BERANI) Merayakan Harlah pertamanya. Pendiri Berani sekaligus cawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyebut sekarang sudah selesai adu domba Cebong Kampret seperti Pemilu 2019.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan toleransi tidak hanya dipraktikkan oleh etika yang menghargai ras, agama, budaya, suku, dan kelompok yang berbeda akan tetapi menghargai pendapat orang juga adalah termasuk bagian dari toleransi.
“Toleransi dalam beragama memiliki pengertian yaitu tindakan saling menghargai antar umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, antar masyarakat harus saling menghargai satu sama lain,” ujar Gus Muhaimin dalam sambutannya di Harlah 1 tahun BERANI, dikutip Senin (30/10/2023).
Ketua Umum PKB ini juga meminta berhenti dan sudah tidak boleh lagi beternak Cebong dan Kampret yang selalu mengadu domba.
“Sekalipun beternak Cebong dan kampret adalah hal yang sangat menguntungkan,” lanjutnya.
Ardy Susanto : Sikap Kesetaraan dapat meminimalisis Konflik
Lebih lanjut, Sekjen Berani Ardy Susanto mengatakan bahwa Kesetaraan antar umat beragama merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orang saat ini.
“Sebab jika setiap orang memiliki sikap Kesetaraan yang tinggi, maka ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama, dan kehidupan antar umat beragama pun akan terjalin dengan tentram dan damai. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap toleransi dengan umat beragama lainnya,” ujarnya.
Ardy yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Partai PKB wilayah pemilihan DKI 2 ini menyebut toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang sering berseberangan dalam kehidupan manusia, terutama dalam masyarakat di mana perbedaan persoalan ini menjadi rumit jika didekati dalam tanah agama.
“Kebebasan beragama dipandang sebagai sesuatu yang mengganggu kerukunan. Untuk itulah Dalam Menjawab kegelisahan tersebut Partai PKB hadir melalui Berani untuk dapat membangun silahi komunikasi dan merajut antar sesama anak bangsa,” tuturnya.
Ardy menyebut jika kita mengutip kalimat Gus Dur, semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin besar Rasa Toleransi nya.
“Maka dari itu, sangatlah penting untuk menerapkan sikap toleransi dengan umat beragama lainnya,” tuturnya.
Dalam acara tersebut turut hadir para tokoh-tokoh lintas agama seperti Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia YM.Dr.(H.C) Maha Bhiksu Dutavira Sthavira, Kanjeng Astono dari PHDI, Js. Kristan, MA, Dewan Pakar Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN), Ali Mujahidin. Pengurus Besar Al-Khairiyah, Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma dan lain-lain.