BeritaNasionalPemerintahan

Kunjungi TTS, Menteri P3A RI Kukuhkan Relawan Sapa Dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

8
×

Kunjungi TTS, Menteri P3A RI Kukuhkan Relawan Sapa Dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Sebarkan artikel ini

Ket Foto. nampak menteri P3A RI, Ayu Bintang dengan melakukan foto bersama dengan Ketua DPRD Propinsi NTT, Emi Nomleni, Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Kadis P3A Kabupaten TTS, Linda Fobia dan beberapa pejabat daerah lingkup Pemda TTS di aula mutis, kantor Bupati TTS

Laporan Reporter SUARA TTS.Com

SUARA TTS.COM | SOE – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si mengukuhkan 50 relawan sahabat perempuan anak (Sapa) dan desa ramah perempuan dan peduli anak yang berlangsung di aula Mutis Kantor Bupati TTS, Rabu 11 Mei 2022. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian P3A RI untuk mewujudkan Perempuan Berjaya, Anak Terlindungi dan Indonesia Maju.

Dalam sambutannya, Ayu Bintang memberikan apresiasi yang tinggi untuk pemerintah Kabupaten TTS yang telah membentuk 15 desa ramah perempuan dan peduli anak di kabupaten TTS. Hal ini menunjukkan komitmen dari pemerintah daerah untuk wujudkan pembangunan di desa yang berprespektif ramah perempuan dan peduli anak. Selain itu keberadaan relawan Sapa juga menjadi bagian dalam upaya menciptakan prespektif baru dengan pendekatan kesetaraan gender dan melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.

Pasca terbentuk desa ramah perempuan dan peduli anak serta relawan Sapa, Ayu Bintang meminta agar dibangun sinergitas antar semua komponen, baik yang ada di desa maupun di tingkat kabupaten dalam upaya mencegah dan menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Tokoh masyarakat, pendidikan dan agama harus ikut berperan dalam memaksimalkan keberadaan desa ramah perempuan dan peduli anak serta relawan Sapa yang sudah dibentuk di tingkat desa.

” Desa ramah perempuan dan peduli anak ini bisa benar-benar terwujud jika ada sinergitas yang baik antara semua komponen yang ada di desa hingga kabupaten. Elemen seperti tokoh masyarakat, pendidikan dan agama harus diikut sertakan dalam upaya menekan dan mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkap Ayu.

Sementara itu, Kadis P3A Kabupaten TTS, Linda Fobia menyebut, pihaknya telah menggelar aneka kegiatan dalam upaya melakukan pemberdayaan perempuan, mencegah terjadinya Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan pendampingan kepada korban kasus kekerasan.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemenuhan hak sipil anak.

” Selain membentuk desa ramah perempuan dan peduli anak serta relawan Sapa, kita juga membangun komunikasi dengan pihak terkait lainnya dalam upaya pemenuhan hak sipil anak,” ujar Linda.

Dirinya mengaku, dalam upaya melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, pihaknya mengalami keterbatasan dalam fasilitas mobil. Namun hal itu tidak menjadi penghalang pihaknya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para korban.

” Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten TTS memang cukup tinggi dan cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Untuk Tahun 2022 hingga bulan Mei sudah ada 34 kasus yang kita dampingi. Dalam melakukan pendampingan terhadap korban, kita memiliki keterbatasan fasilitas mobil. Namun kita tetap memberikan pelayanan yang maksimal untuk mendampingi para korban,” tegasnya.

Pantauan SUARA TTS.Com, rombongan Menteri P3A RI disambut Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay, PLT Sekda TTS, Edison Sipa dan para pimpinan OPD di depan kantor Bupati TTS. Ketua DPRD Propinsi NTT, Emi Nomleni nampak ikut dalam pertemuan yang berlangsung di aula Mutis, kantor Bupati TTS.

Selain melakukan pengukuhan terhadap desa ramah perempuan dan peduli anak, relawan Sapa dan wisuda sekolah perempuan, Menteri P3A RI juga menyempatkan diri melakukan dialog dengan tokoh perempuan dan penghargaan kepada para tokoh peduli perempuan dan anak di Aula Mutis.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri P3A RI juga memberikan bantuan spesifik kepada para korban kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten TTS. (DK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *